RESMIKAN: Wapres Jusuf Kalla memberikan keterangan pada wartawan usai meresmikan Jusuf Kalla Inovation dan Entrepreneurship Center di UB. (duta.co/haris)

MALANG| duta.co – Wapres,Jusuf Kalla merasa kembali ke rumahnya dimana sekitar 7 tahun lalu diberi gelar di Universitas Brawijaya (UB) Malang. “Sebagai tanggung-jawab saya kembali, ” ungkap Wapres saat menjadi Keynote Speaker dalam seminar hilirisasi inovasi tehnologi dan start up bisnis serta peresmian jusuf kalla inovation dan entrepreneurship center yang digelar di gedung Widyaloka Universitas Brawijaya, Senin (4/12).

Pada kesempatan itu, JK saat ini mengingatkan kemajuan teknologi, dimana Indonesia ada ditengah-tengah negara-negara yang maju tehnologinya. “Dan UB sebagai perguruan tinggi dapat mengembangkan kemajuan yang baik dengan kemampuan managerial dan teknologi dan kemajuan negara tidak bisa lepas dari keberadaan universitas,” ungkapnya.

Saat ini, negara dihadapkan pada bagaimana mengabungan dunia pendidikan yang menciptakan teknologi dengan dunia usaha yang mau menanggung resiko dan anak-anak muda yang inovatif.

” Kalau itu bisa digabungkan maka kita akan punya daerah-daerah yang maju. Meskipun kemajuan daerah tidak bisa dilepaskan dari tehnologi apalagi saat ini, Indonesia masuk revolusi industri ke-4,dimana ekonominya berbasis digitak ” jelasnya.

Usai menjadi pembicara, wapres kemudian meresmikan jusuf kalla inovation dan entrepreneurship center serta melakukan kunjungan ke sejumlah stan pameran di lantai I Widyaloka.

Sebelumnya wakil gubernur Jawa Timur, Saiffullah Yusuf menyebut industri kreatif menjadi salah satu yang tengah mengemuka dan menjadi barometer baru industri dikalangan anak muda.

“Dan hal ini harus di dorong serta mendapat dukungan secara penuh,”singkat Gus Ipul.

Sementara itu, Rektor UB  M.Bisri menyatakan, kalau teknologinya Indonesia maju namun kendalanya terdapat pada Link and Match.

” Mestinya ada keterkaitan antara perusahaan dengan perguruan tinggi dan itu tugas pemerintah karena pasti perusahaan akan patuh pada pemerintah, ” ungkap Bisri.

Dan selama tidak ada campur tangan dari pemerintah,maka akan percuma karena itu terkait dengan Link and match.

“Kita berharap agar pemerintah dapat mendorong perusahaan milik negara dan asing untuk bersinergi secara nyata bukan sekedar datang ke kampus, dan melihat hasil karya mahasiswa serta penelitian perguruan tinggi namun juga berani membiayai penelitian dan hasil karya ilmiah dari kampus, ” tandas Bisri. ‎(ais)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry