HARMONI : Kepala KpwBI Kediri Sofwan Kurnia menunjukkan aplikasi QRIS kepada pedagang di Pasar Paing (Irfan Marzuki/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Dalam agenda Pekan Sosialisasi Quick Response Indonesian Standard (QRIS) di tengah transformasi digital di bidang ekonomi yaitu sistem pembayaran uang digital, sejumlah harapan disampaikan Wali Kota Kediri saat acara launching untuk restribusi pasar dan pedagang di Pasar Pahing kemarin. Acara ini bentuk kerjasama Pemerintah Kota Kediri dengan Bank Indonesia melalui Kantor Perwakilan Kediri dan PD. Pasar Kota Kediri, dihadiri seluruh pejabat terkait.

Disampaikan Mas Abu sapaan akrab Wali Kota Kediri bahwa penggunaan QR Code untuk memudahkan pembayaran. “Ini merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR code dari Bank Indonesia, agar proses transaksi yang dilakukan lebih mudah, cepat dan terjaga keamanannya. Sekarang trendnya berupa pembayaran secara non-tunai digital,” terangnya.

Harapan orang nomor satu di Kota Kediri, juga meminta para pedagang menyediakan fasilitas untuk QR Code, demi memperluas penjualan karena memiliki alternatif pembayaran. “Semakin banyak pilihan bagi calon pembeli, maka akan semakin mudah menawarkan sehingga akan meningkatkan penjualan. Tidak ada lagi istilah kelebihan kembalian kemudian diberi permen. Tawar menawar juga masih berlaku hanya sistem pembayarannya saja yang berbeda menjadi lebih baik,” imbuhnya.

Demi pembayaran yang praktis dan efisien, Mas Abu berharap jika ini dijalakan tidak akan banyak waktu terbuang untuk membayar berbagai kebutuhan. “Apalagi sekarang SPP kan juga sudah bisa dibayar dengan uang digital (gopay), itu kan lebih praktis. Lalu mengantisipasi beredarnya uang palsu dan pembayarannya secara kontan. Yang menjadi kendala, dimungkinkan hanya para pedagang untuk beralih menggunakan telepon genggam berupa smartphone yang berbasis android,” jelas Wali Kota Kediri Mas Abu. (fan/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry