Muhammad Thamrin Hidayat – Dosen PGSD – FKIP

SAYA masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada 1962. Pelajaran biologi menggunakan buku karangan Boydin (kalau tidak salah), sedangkan pelajaran fisika karangan Puspowardoyo. Saya lupa buku tersebut dicetak tahun berapa?. Mungkin sekitarĀ  1940 an masih jaman Belanda.

Materi yang diajarkan pada saya masih saya temui sampai saat. Misalnya materi biologi tentang perakaran monokotil, dikotil. Ciri-ciri khas tanaman monokotil dan dikotil masih juga diajarkan. Perkembangbiakkan tumbuhan dengan generative maupun vegetative.

Pada materi fisika, misalnya sifat-sifat airĀ  pada saat tenang permukaan datar, air meresap pada celah kecil. Aliran listrik akan menyebabkan filamen pada bola lampu akan pijar karena adanya hambatan.

Masalah biologi sudah sangat berkembang melebih ilmu fisika. Adanya kultur jaringan mapun rekayasa genetika. Untuk limu fisika, pada hal sekarang sudah banyak dikenal dengan lampu LED (Light Emitting Diode). LED sudah tidak memerlukan elemen yang pijar untuk menghasilkan cahaya.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Cara kerja LED adalah menghasilkan cahaya apabilaĀ  listrik melewati semikonduktor. Dengan cara kerja ini, maka lampu LED dapat langsung memancarkan cahaya secara maksimal, tidak memerlukan waktu pemanasan seperti bohlam dan juga tidak menimbulkan panas yang tinggi seperti pada bohlam ataupun neon pada umumnya.

Ada pula dalam membicarakan tentang DNA. Proyek genom manusia sudah selesai dengan penguraian kode genetik yang membentuk manusia sudah tuntas pada tahun 2006. Ditemukan 99 persen gen manusia di dunia ini seluruhnya identik.

Dengan ditemukan pengurutan DNA manusia bisa dimanfaatkan banyak bidang, dari bidang kedokteran, biologi molekuler dan lain-lain. Masih banyak hal-hal yang menurut perkembangan jaman apa yang diajarkan di sekolah-sekolah sudah sangat tertinggal walaupun itu adalah pengetahuan dasar.

Pada 1992 biologi sudah membicarakan untuk memprogram ulang inti sel somatik ke dalam imbrio, bahkan sekarang sudah sampai bagaimana sel punca (stem cell) digunakan berbagai fungsi sebagai pengobatan. Berarti ilmu pengetahuan sudah jauh berkembang, bahkan sudah tanpa batas.

Contohnya pelajaran bahasa Indonesia tentang menulis huruf bersambung. Dengan demikian kapan kurikulum yang sudah tertinggal jauh perlu dibenahi? Pada dasarnya membicarakanĀ  pada ilmu dasar tidak salah, sebenarnya secara otomatis ilmu dasar akan mengikutinya bila kita membahas ilmu terapan.

Karena pembelajar akan mencari tahu dari berbagai informasi yang sudah banyak betebaran di dunia maya. Kalaulah masih demikian pembelajaran di sekolah maka kita akan selalu tertinggal dengan pengetahuan kekinian yang sudah jauh meninggalkan ilmu dasar yang ada. Bagaimana kita harus mengejar ketertinggalan itu? Maka pembelajaran cukup diberikan pokok bahasan dan sub pokok bahasan.

Atau sesuai dengan prototipe kurikulum 2022 yaitu dengan pembelajaran Proyek yang dikenal dengan Project BasedĀ  Learning (PjBL) atau Problem Base Learning (PBL). Kemudian siswa dengan berkelompok mendiskusikan.

Ilmu dasar akan didapatkan oleh mereka sendiri melalui informasi yang ada misalnya google, di blog, mungkin juga menemui para pakar di bidang yang akan mereka bahas dengan menggunakan e-mail, google meet atau yang lain.

Setelah itu mereka mempresentasikan hasilnya untuk didiskusikan temuannya. Ilmu dasar akanĀ  akan muncul dalam diskusi tersebut. Dengan demikian guru tidak perlu menghabiskan waktuĀ  mengajarkan tentang ilmu dasar yang mereka perlukan. Semoga pemikiran ini tidak berlebihan dan Semoga bermanfaat *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry