KEDIRI | duta.co – Ratusan pendekar se- Kabupaten Kediri secara resmi dikukuhkan Pengurus Pagar Nusa (PN) Jawa Timur bertempat di Padepokan Jamaah Kawulo Pinggiran (JKP) pimpinan Gus Gendeng, beralamatkan di Dusun Clelek Desa Turus Kecamatan Gampengrejo, Sabtu (28/12). Hadir dalam kegiatan Agus Yusuf Khozin, Ketua PN Jawa Timur, pengurus GP Ansor Kabupaten Kediri serta perwakilan dari unsur TNI dan Polri.
Dalam sambutannya, Makmun Suhadak, selaku Pimpinan Cabang PN Kabupaten Kediri berharap memasuki akhir periodesasi pada Tahun 2021 nanti, keberadaan organisasi ini mampu mandiri, memiliki daya tahan dan memiliki nyali keberanian namun tetap menjaga sesuai koridor hukum yang berlaku.
“Kita berharap diakhir periode 2021, sebagai organisasi bisa benar-benar tertib, tentunya kami tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan dari semua pihak. Dalam Pagar Nusa, kita ajarkan kemandirian, daya tahan dan keberanian tetapi tetap dalam koridor. Bahwa keberadaan NU melalui Pagar Nusa bagian dari organisasi yang menjaga lingkungan, selain pendidikan di dalam sekolah dan lingkungan keluarga,” ucapnya.
Gus Makmun : Pendekar Pagar Nusa Harus Berani Namun Santun
Gus Makmun kembali menegaskan bahwa Pagar Nusa ini pagarnya nusa dan bangsa yang didirikan oleh para ulama NU. “Pagar Nusa harus berani tetapi santun, ngeyel tetapi ber-Akhlakul Karimah,” imbuhnya. Ditemui disela acara, Gus Gendeng, sosok ulama yang memiliki ribuan jamaah ini menyambut baik atas digelarnya kegiatan ini. Dirinya mengaku hanya menyediakan tempat dan untuk keseluruhan kebutuhan acara telah disiapkan panitia pengukuhan dari Pagar Nusa.
Pernyatan Gus Gendeng ini dibenarkan Nashoihul Ibad, selaku wakil ketua panitia, bahwa acara ini merupakan kewajiban administrasi yaitu pengukuhan Warga Pagar Nusa. “Pengukuhan Warga Pagar Nusa sesuai aturan administrasi. Selama ini dikukuhkan hanya sebatas PAC dan padepokan tapi pada kali ini kita kukuhkan se-kabupaten dengan diwadahi pimpinan cabang,” terangnya.
Adapun yang dikukuhkan hanyalah perwakilan dari masing-masing kecamatan, dengan maksimal jumlahnya 30 orang. “Jika semua mencapai dua ribu lebih, karena tempat dan fasilitas yang kurang, kita batasi maksimal tiga puluh orang yang lain hanya data saja. Peserta dikukuhkan akan diberi ijasah-an oleh Gus Gendeng, kemudian akan dikukuhkan oleh Gus Yusuf Khozin, Ketua Pagar Nusa Jawa Timur,” terangnya. (rci/nng)
