GAGALKAN AKSI: Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Leonard Sinambela menunjukan tersangka berikut barang bukti pencurian ATM saat gelar ungkap di Mapolrestabes Surabaya, Senin (28/8). Duta/Ridho

SURABAYA | duta.co – Widodo Saputro (29), kini terpaksa mendekam di sel tahanan Mapolrestabes Surabaya. Warga jalan Sultan Sulaiman Kampung Bulang, Tanjung Pinang Timur, Kepulauan Riau ini diciduk Tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Pasalnya pelaku yang tinggal di 205 T Garden Singapura selama 8 tahun ini, melakukan percobaan peledakan sebuah anjungan tunai mandiri (ATM) dengan menggunakan bom rakitan di jalan Darmo Harapan Surabaya.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Leonard Sinambela dalam keterangan rilisnya menjelaskan, penangkapan pelaku  bermula saat Tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya sedang melakukan pengawasan daerah rawan 3C (curas, curat dan curanmor) di sekitar Jalan Raya Darmo Harapan. Saat itulah petugas melihat pelaku sedang panik karena mesin mobilnya mati mendadak.

“Kemudian pelaku dihampiri oleh anggota, karena pelaku semakin panik maka dilakukan penggeledahan. Setelah dilakukan penggeledahan, Tim Anti Bandit menemukan senjata tajam lipat di saku celana pelaku dan barang-barang yang mencurigakan,” beber Leonard Sinambela, kepada awak media, Senin (28/8).

Masih lanjut Leonard Sinambella, selain itu petugas juga menemukan barang lain, yang sebagian telah dibuang di lahan kosong dan di dalam selokan. Petugas pun melakukan pemeriksaan dan interogasi. Kepada petugas, pelaku mengaku bahwa sejumlah barang bukti yang ditemukan akan digunakan untuk meledakkan mesin ATM.

“Tersangka berdomisili di Singapura. Dan 2 tahun yang lalu tersangka belajar dari internet, tentang cara meledakkan suatu brankas dengan menggunakan gas dan oksigen,” jelas Leonard.

Leonard juga menambahkan bahwa Setelah membeli peralatan yang dibutuhkan dengan biaya sekitar Rp 5 juta, pelaku menyewa mobil dari Semarang menuju ke Surabaya dengan berbekal daftar nama dan alamat ATM yang sudah dikantonginya. Sesampainya di Surabaya, pelaku pun berputar mencari sasaran.

“Pada saat anggota melakukan kring serse inilah, pelaku kedapatan kebingungan, sehingga dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan. Atas temuan ini pelaku langsung kita amankan,” tandas Leonard.

Sementara keterangkan tersangka, dipilihnya Surabaya, karena di Kota Pahlawan banyak ATM yang tanpa dijaga security. SEhingga dia merasa bebas menjalankan aksinya. “Saya terpaksa melakukan itu karena terlilit utang,” akunya.

Dari hasil ungkap kasus ini, petugas menyita sejumlah barang bukti bahan peledak seperti 1 tabung bright gas warna pink ukuran 5,5 Kg, 2 mata bor dan 1 bor merek bosc, 1 buah oksigen, 2 selang regulator, serta barang bukti lain yang akan digunakan untuk merakit bom gas tersebut. tom/gal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry