OTAK JAMBRET: Kapolsek Tambaksari, Kompol David Triyo Prasojo menunjukkan pelaku otak penjambretan yang masih berusia belasan tahun. Duta/Tunggal Teja

SURABAYA | duta.co  – Usia belasan tak membuat  Eko Budi Prasetyo yang tinggal di Jl Bogorami Timur II/29 Surabaya ini gentar untuk melakukan tindak kejahatan. Meski usia yang baru menginjak 19 tahun, Eko sudah 10 kali melakukan aksi penjambretan dan pencurian barang di sekitar kota Surabaya. Yang lebih mengejutkan, Eko merupakan otak pelaku penjambretan.

Saat beraksi Eko bersama dengan rekannya Muhamad Mahfud (25) warga Kapas Madya VI/6 Surabaya. Setiap kali berhasil melakukan aksinya, Eko dan Mahfud lantas membagi hasil kejahatan tersebut. Sedang bagian terbanyak diambil oleh Eko dan digunakan untuk dugem atau berkaraoke dengan pesta miras.

Sasaran kedua pelaku ini tentu saja perempuan. Mereka menyisir jalan-jalan sepi pada jam-jam rawan. “Ada sepuluh TKP seingat saya, Kusuma Bangsa, Kenjeran, Gembong, Ploso dan terakhir di Kapas Krampung ini mas,” aku tersangka Eko.

Kapolsek Tambaksari, Kompol David Triyo Prasojo menuturkan, penangkapan terhadap tersangka ini terjadi pada Sabtu (1/4) sekitar pukul 20.45 WIB. Kedua tersangka mengendarai motor Honda CBR mengintai korban sejak dari jalan Ngaglik. Kemudian tepat di depan pasar Kapas Krampung, kedua pelaku langsung menarik tas milik korban. Setelah berhasil pelaku lantas berusaha kabur. Namun korban dengan keberanian mengejar keduanya sambil teriak jambret. Bahkan kedua pelaku terjatuh setelah ditabrak motornya oleh korban.

“Saat kedua pelaku ini jatuh, warga kemudian mendatangi, beruntung ada anggota opsnal kami yang kebetulan melintas jalan tersebut, dan kedua pelaku kami amankan ke mapolsek,” terang David, Jumat (14/4).

Hasil penyidikan sementara, komplotan ini berjumlah tiga orang dengan otak pelaku yakni Eko. Sedangkan satu tersangka lain berinisial NN sedang dalam pengejaran petugas.

Sementara penjambret juga berhasil dibekuk Tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya. Kali ini giliran membekuk dua residivis penjambretan yang biasa beroperasi di wilayah Surabaya. Dua pelaku yang penuh tatto di badan ini dibekuk sesaat setelah beraksi menjambret handphone (HP) milik seorang mahasiswi.

Dua pelakunya belakangan diketahui bernama, Gelora Samudra Taufan (27)asal Jl Kebraon Manis Barat Blok BJ, Karang Pilang Surabaya dan Yusuf Tri Wahyudi (27) asal JI Tambak Asri Gg 31 Surabaya.

Terakhir sebelum tertangkap, keduanya melakukan penjambretan di didekat lampu merah Alfalah arah wonokromo dan berhasil mengambil paksa HP milik Aliya pada Rabu (12/4), mahasiswi asal JI Jambangan Surabaya.

Dalam setiap aksinya, dengan menggunakan sepeda motor Suzuki Satria 150 CC warna hitam keduanya berputar-putar untuk mencari sasaran untuk dieksekusi. Disetiap penjambretan keduanya memilih jam tengah malam menjelang pagi, yakni pukul 24.00 WIB.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Shilitonga menjelaskan, dua residivis ini kembali tertangkap setelah melakukan penjambretan. Dalam setiap aksinya, keduanya kebanyakan memilih korban wanita yang sedang bermain HP dipinggir jalan ataupun yang membawa tas.

Keduanya memepet korban saat sampai disamping kanan korban HP tersebut langsung diambil oleh tersangka Yusuf yang berperan sebagai eksekutor. Sedetik kemudian setelah HP korbannya berpindah tangan keduanya kabur melarikan diri. “Semua hasil dari kejahatan tersebut oleh kedua tersangka jual di pasar tumpah depan Stasiun Wonokromo dan uang hasil penjualan dibagi dua oleh para tersangka,” jelas Shinto.

Daerah operasi keduanya, Shinto juga menambahkan,meliputi Jl Darmo, Jl Ngagel Jaya Selatan, Jl Mayjen Sungkono, Jl HR Muhammad, dan Jl Wiyung.

Dari pelaku Tim Anti Bandit mengamankan barang bukti berupa, 1  unit HP merek Oppo wama putih dan 1 unit HP Blackberry Gemini wama hitam. Dua residivis ini kembali menghuni penjara hingga 9 tahun karena melanggar pasal 365 KUHP. “Karena mencoba untuk kabur saat akan dibekuk, oleh Tim Anti Bandit keduanya diberi tindakan tegas terukur dilumpuhkan dengan tembakan pada kaki masing-masing pelaku,” tutup Shinto. tom/gal

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry