SIDOARJO | duta.co – Kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng curah (migor) membuat masalah baru lagi. Dimasa pandemi yang masih melanda, susahnya minyak goreng di pasaran sempat menjadi perhatian Kemendag terkait Migor hingga turun ke pasar daerah. Begitu juga yang diterapkan Pemkab Sidoarjo yang melakukan sidak di pasar terkait harga Migor.
Hal ini mengetuk hati salah satu distributor yang enggan disebutkan namanya dengan menggelar penjualan minyak goreng murah dengan harga Rp28.000 per dua liternya. Hal ini digelar sudah hari ke tiga di Bundaran Aloha tepatnya depan Astra.
Adi (35), salah satu panitia mengatakan kepada duta di lokasi, Jumat, (11/3/21), “Hari ini setelah sholat Jumat selesai sampai jam tiga. Untuk setiap harinya habis kurang lebih 600 botol kemasan dua liter. Dengan harga dua puluh delapan ribu,” ungkap Adi.
Minyak tersebut didatangkan langsung dari pabrik kerja sama dengan distributor. “Semoga dengan adanya program ini bisa terbantu masyarakat yang membutuhkan,” pungkas Adi yang enggan dan merahasiakan siapa nama orang yang menggelar kegiatan di Sidoarjo ini.
Sementara, Sri Rahma, ibu rumah tangga bersama suami mengatakan, kebetulan lewat Aloha guna mencari minyak goreng di Lotte ada namun antre panjang. “Diluaran harga minyak goreng tinggi, ada harga tapi barangnya tidak ada,” kata Sri Rahma dan suaminya.
“Pas lewat ada jual minyak goreng murah, kebetulan mau cari minyak goreng, di luar harga mencapai 38 ribu. Kalau ada tapi tidak ada barangnya,” ungkap Sri Rahma warga Sawotratap, Gedangan tersebut. Sri Rahma berharap harga minyak turun secepatnya karena kelangkaan produk.
Di lokasi juga ditemui Serma POM Rusdi, anggota Denpom Lanudal Juanda. Ia mengatakan, “Kita disini dua anggota mengamankan wilayah. Kebetulan ada penjual minyak goreng murah untuk warga masyarakat yang saat ini kesulitan mencari minyak goreng, dikarenakan yang harganya naik dan langka dipasaran,” ujar Serma Rusdi bersama rekannya. (loe)
