Gerakan koin Muktamar NU Lazisnu di TK Asasul Huda, Desa Randegan,Tanggulangin,Sidoarjo, Selasa, (21/1/20). (FT/LOETFI)

SIDOARJO | duta.co – Dalam memberikan pendidikan berinfak kepada anak didik tingkat Taman Kanak-kanak (TK), Lazisnu Tanggulangin bersama Lazisnu Sidoarjo menggelar kegiatan gerakan koin Muktamar NU, bertempat di TK Asasul Huda, Desa Randegan, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Selasa, (21/1/20).

Askur Ahmad, ketua Lazisnu Tanggulangin mengatakan, pihaknya berterima kasih atas partisipasi dari lembaga NU Ma’arif untuk menyukseskan gerakan koin Muktamar NU kali ini.

Ia menambahkan, tujuan gerakan ini adalah sebagai edukasi kepada anak-anak dalam berinfak, shodaqoh kepada NU. “Kali ini, di Tanggulangin, Alhamdulillah satu kali berjalan ada dua tim. Ada tim barat jalan dan tim timur. Jadi, ada sekitar 11 Raudhatul Athfal (RA)/TK, dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)/SD juga 11 lembaga,” terang Askur.

“Kegiatan gerakan koin Muktamar NU ini sasarnnya sekolah/madrasah dibawah naungan LP MA’ARIF NU Tanggulangin, RA/TK dibawah naungan IGTKM Tanggulangin, dan Pondok pesantren se-Kecamatan Tanggulangin,” pungkas Askur.

Bersamaan, Kepala TK Asasul Huda Randegan, Ibu Yatim menyampaikan, kegiatan dari Lazisnu ini sangat bermanfaat. Pasalnya, kegiatan ini tidak hanya di sekolahan saja, melainkan juga masyarakat luas, yakni sekitar 129 siswa didik, 112 dari TK, dan 17 dari play group.

“Disini tidak ada ketentuan dalam pengumpulan koin, karena selama ini kita tanamkan ke anak-anak pembelajaran seperti ini setiap hari Kamis, yakni, jariah. Jadi, anak-anak sudah terbiasa. Namun, gerakan koin muktamar NU ini programnya Lazisnu,” jelas Ibu Yatim.

Senada, Chasib Hizbullah, Sekretaris PCNU Care Lazisnu Sidoarjo mengatakan, momen kirab koin saat ini, pihaknya bersedia mem-backup sepenuhnya. “Untuk membentuk kemandirian umat yakni sebagai persiapan untuk Muktamar September 2020 di Lampung mendatang,” papar Chasib.

Chasib menambahkan, yang ditonjolkan di Lazisnu pada anak usia dini adalah pendidikan filantropi (menyumbangkan), yakni bagaimana anak-anak diajarkan untuk memberi atau sedekah. “sehingga mereka menjadi insan yang khamil dan sesuai dengan ajaran yang diajarkan,” pungkas Chasib Hizbullah. (loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry