Plt Dirut PDAM Delta Tirta Sidoarjo H Basith Lao (duta.co/dok)

SIDOARJO| duta.co – Paska didera kasus korupsi ditubuh PDAM Delta Tirta Sidoarjo yang ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo. Mayoritas pegawai PDAM Delta Tirta Sidoarjo masih trauma. Bahkan saat ini sejumlah pegawai PDAM Delta Tirta mulai dipanggil lagi oleh Kejari dalam kasus dugaan korupsi proyek PL senilai Rp 17 miliar.

“Kasihan teman-teman saya (pegawai PDAM, red) dalam beberapa minggu ini dipanggil lagi oleh Kejari diperiksa kasus Rp 17 miliar. Mereka masih trauma untuk diberikan beban pekerjaan proyek, tapi kita harus tetap semangat,”jelas Plt Direktur Utama (Dirut) PDAM Delta Tirta Sidoarjo, H Basith Lao, dikonfirmasi Rabu (8/3).

Untuk jemput bola melakukan trobosan. PDAM saat ini menggandeng kerjasama dan membuat Memorie of Understanding (MoU) dengan pengembang perumahan atau real estate/REI (Real Estate Indonesia) Kabupaten Sidoarjo.

“Kerjasama itu mempermudah pemasangan pelanggan baru. Kita namakan dengan kerjasama hibah. Pihak REI atau pengembang yang belanja bahan matrialnya dan sekaligus memasang jaringannya. PDAM yang mengawasinya, kemudian bila sudah selesai diserahkan ke Pemkab lalu kita yang mengelolanya,”tegas Basith.

Terobosan itu adalah sebagai langkah untuk mengembalikan trauma para pegawai PDAM. “Namun untuk menghilangkan trauma itu tidak mudah. Kasihan saya kepada mereka,”tutur mantan Dirum yang menjabat dua periode tersebut.

Untuk Basith sendiri menghadapi kasus yang menerpa tubuh PDAM ia tidak merasa trauma sama sekali. Namun rasa trauma itu dirasakan oleh para pegawainya. Untuk kegiatan tri wulan pertama, Januari, Februari dan Maret pekerjaan rutinitas tetap dilaksanakan.

“Untuk pekerjaan proyek yang menggunakan uang PDAM/APBD Sidoarjo masih belum berjalan. Namun untuk anggaran proyek sambungan baru atau sambungan rakyat masih ada anggarannya dan masih belum berjalan,”urainya. (yud)

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry