WORKSHOP: Widodo Heru (kanan) dalam workshop migas dan Ketahanan Pangan yang digelar PWI Gresik, kemarin. (Duta/Much Shopii)
WORKSHOP: Widodo Heru (kanan) dalam workshop migas dan Ketahanan Pangan yang digelar PWI Gresik, kemarin. (Duta/Much Shopii)

GRESIK | duta.co – Subdisi pupuk bagi petani pada tahun 2017 ini menurun. Sebab, pemerintah hanya  membeli 8,55 juta ton, sedangkan PT Pertokimia Gresik (PG) ditugaskan untuk mencukupi pupuk subdisi sebanyak 4,9 juta ton,

“Penugasan kita untuk memenuhi pupuk subsidi dari pemerintah menurun dibanding tahun lalu. Kalau 2016 lalu, kita kebagian 5,2 juta ton,”ujar Kabag Infokom PG,Widodo Heru dalam acara Workshop Migas dan Ketahanan Pangan PWI Gresik, Kamis (9/2).

Pengurangan tersebut  karena DPR RI masih meragukan distribusi pupuk subsidi tepat sasaran. Kendati demikian, pemerintah menjanjikan setelah hasil evaluasi akan ditambah kuota pupuk bersubsidi. “Nanti akan ditambah oleh pemerintah  sekitar 1 juta ton,” imbuhnya.

Widodo Heru menambahkan,  manajemen PG tidak mau kompromi dengan kontraktor proyek Amoniak Urea (Amorea) II apabila pekerjaannya molor sesuai kontrak. Sebab, molornya pembangunan menimbulkan kerugian. Untuk itu, PG membebankan kerugian kepada kontraktor.

“Saat ini, tinggal finishing. Sesuai kontrak,  proyek Amorea II sudah on dan produksi di tahun 2017 ini,” tegasnya.

Proyek Amorea II dikerjakan konsorsium Wuhuan Engineering dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Proyek senilai Rp 8,1 triliun itu sesuai kontrak tuntas digarap konsorsium pada 2014 dan berakhir pada 2017. Ditargetkan, pada Desember 2017 sudah produksi untuk memenuhi pasokan pupuk secara nasional. pii

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry