Nyeri haid sering dialami para remaja. Namun bisa diatasi dengan mengonsumsi daun pepaya. DUTA/ilustrasi

SURABAYA | duta.co – Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melakukan pengabdian masyarakat di Komunitas Wepose yang berada di Kelurahan Wonokromo, Surabaya, 14 Juli 2023 lalu.

Ada lima dosen yang terlibat yakni Siska Nurul Abidah, Esty puji Rahayu, Lailatul Khusnul Riski, Yati Isnaini Safitri dan dr Mustika Chasanatusy Syarifah.

Pengmas ini membahas tentang nyeri haid atau menstruasi pada remaja putri. Karena, diakui Siska Nurul selaku ketua tim pengmas, sampai saat ini masih banyak remaja putri yang mengeluh nyeri menstruasi.

“Nyeri menstruasi ini biasanya sangat menganggu aktivitas mereka. Bahkan ada yang sampai pingsan dan sebagainya. Sehingga kami mencoba memberikan solusi agar menstruasi yang dialami setiap bulan itu tidak sampai menganggu kegiatan mereka,” jelasnya.

Selain itu kata Siska Nurul, masih rendahnya pengetahuan remaja putri akan pemanfaatan tanaman herbal untuk mengurangi nyeri menstruasi. Dan penyuluhan kesehatan secara aplikatif tentang alternatif mengurangi nyeri menstruasi sama sekali belum pernah dilakukan.

Karena itu intervensi masalah pada kesehatan reproduksi salah satunya masalah nyeri saat menstruasi yang diperlukan. Salah satunya peran dari petugas kesehatan dengan melakukan pemberian edukasi berupa terapi herbal untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan penanganan secara mandiri yang aman dan tidak menimbulkan efek samping yang banyak sebagai terapi tambahan atau alternatif untuk mengatasi nyeri menstruasi,” tuturnya.

Selain itu, Siska Nurul mengatakan tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk memberdayakan remaja putri dan wanita usia subur dalam mengatasi keluhan nyeri menstruasi dengan meningkatkan pemahaman dan kemampuan penanganan secara mandiri menggunakan tanaman herbal yang minim efek samping.

Dismenore bukan disebut sebagai penyakit, tetapi jika dibiarkan dalam waktu yang lama maka akan mengakibatkan gangguan kesehatan reproduksi yang serius seperti keganasan, kesuburuan menurun dan kista ovarium.

Permasalahan nyeri menstruasi masih cenderung kurang mendapatkan perhatian yang serius di kalangan remaja dan wanita usia subur. Hal ini karena masih ada persepsi yang menganggap bahwa masalah seperti reproduksi masih tabu untuk didiskusikan dan harus diselesaikan secara individu.

Dari masalah tersebut sehingga dismenorea tidak boleh di anggap sepele dan harus segera di berikan solusi antisipasi saat datang menstruasi, salah satunya menggunakan penanganan non farmakologi yang minim efek samping yaitu menggunakan tanaman herbal salah satunya menggunakan daun papaya untuk menurunkan nyeri menstruasi.

Daun papaya mempunyai kandungan banyak senyawa yaitu flavonoid, enzim papain, tannin, saponin, alkaloid, glikosida dan terpenoid. Flavonoid dan enzim papain adalah salah satu senyawa yang dimiliki oleh daun papaya yang mempunyai aktivitas antiinflamasi sehingga dapat melindungi membran lipid dari kerusakan dan menghambat enzim cyclooxygenase I yang merupakan jalur pertama sintesis mediator nyeri seperti prostaglandin yang mengakibatkan penurunan nyeri menstruasi.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Abidah dkk tahun 2017 mengatakan bahwa pemberian ekstrak daun pepaya (carica papaya l.) secara bermakna dapat menurunkan nyeri menstruasi dan kadar prostaglandin pada dismenore primer. ril/hms

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry