PEJABAT BARU : Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono (kiri) bersama Kepala Dinas Pendidikan Jarim, Wahid Wahyudi saat berkenalan dengan para kepala sekolah dan kepala cabang dinas se-Jawa Timur, Kamis (2/1/2020). DUTA/endang

SURABAYA l duta.co – Peningkatan kompetensi siswa SMK dan SMA Double Track (DT) akan terus ditingkatkan dan diperkuat. Agar lulusan sekolah menengah atas itu bisa langsung bisa terserap industri dan tidak menambah jumlah pengangguran di Jawa Timur.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi mengatakan hal itu terjadi karena selama ini, kurikulum pendidikan SMK dan SMA DT yang diajarkan di sekolah masih belum match atau sejalan dengan dunia usaha. Sehingga kompetensinya memang tidak sesuai dengan kebutuhan dunia usaha.

“Ini menjadi pokok persoalan penting yang harus dipecahkan bersama. Sehingga tak mengherankan kalau dari tahun ke tahun lulusan SMK itu  banyak yang menjadi pengangguran,” jelas Wahid usai acara perkenalan dengan para kepala SMA dan SMK di kantor Dindik Jatim, Kamis (2/1/2020).

Karena itu, Wahid selama menjabat ini akan membangun dan memperkuat kompetensi-kompetensi SMK dan SMA DT yang disesuaikan dengan industri yang ada di daerah setempat.

Wahid menyontohkan, di Kabupaten Lamongan. Daerah itu dikenal sebagai kawasan laut yang banyak potensi perikanan dan maritim. Karenanya di daerah itu harus dibangun SMK Maritim dan juga SMA DT yang berkaitan dengan kemaritiman.

“Di Lamongan itu juga ada tiga perusahaan galangan kapal. Ini potensi besar. Kalau dibangun SMK yang bisa ngelas kapal di bawah laut tentu luar biasa. Karena perusahaan galangan kapal itu membutuhkan tenaga-tenaga handal itu,” tukasnya.

Selain itu, Wahid menyontohkan Kabupaten Tuban yang dalam waktu dekat akan dibangun kilang minyak terbesar di Indonesia. Jelas di daerah itu akan membutuhkan tenaga-tenaga terampil di bidang perminyakan dan kilang.

“Kalau tenaga kerjanya dari daerah setempat yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan, luar biasa. Tidak perlu mencari tenaga kerja dari luar Tuban. Ini yang akan kita bangun di berbagai daerah yang disesuaikan dengan potensi dan industri yang ada di daerah tersebut,” tuturnya.

Karenanya, Dindik Jatim dalam waktu dekat akan melakukan koordinasi dengan dunia industri yang ada di satu daerah, tentang kompetensi yang dibutuhkan.

“Kita harus menyesuaikan pendidikan itu dengan kebutuhan industri, itu penting dan wajib hukumnya,” tukasnya.

Karena selama ini permasalahan di Jawa Timur ini adalah rendahnya indek pembangunan manusia (IPM), bahkan tercatat paling rendah di antara semua provinsi di Pulau Jawa.

“Dari tiga indikator yakni kesehatan, pengeluaran dan pendidikan, justru pendidikan yang paling rendah. Ini sangat miris. Itu yang akan kita kejar,” katanya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono dalam kesempatan yang sama mengatakan Dinas Pendidikan adalah sebuah lembaga yang sangat besar.

Program-program untuk memajukan dunia pendidikan perlu dilakukan. Apalagi 38 persen alokasi dana APBD Jatim untuk bidang pendidikan.

“Semua harus berubah, semua pihak yang berkecimpung harus memiliki tiga hal, ilmu pengetahuan, tingkah laku yang baik serta penerapan teknologi mutahir,” tukasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry