Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memberikan ucapan selamat pada pejabat yang dilantik. DUTA/YUSUF W

MOJOKERTO  | duta.co – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, melantik Direktur RSUD dr Wahidin Sudirohusodo dan sejumlah pejabat pengawas di Sabha Mandala Madya Pemkot Mojokerto, Senin (4/4/2022).

Menariknya, dr H Dulaiman Rosyid MM.Kes yang dilantik sebagai direktur rumah sakit plat merah, ini bukanlah seorang ASN seperti sebelumnya, melainkan dari kalangan swasta.

Alasan Ning Ita (sapaan akrab wali kota Mojokerto) memilih dr Sulaiman Rosyid yang dari swasta, pertama, penunjukan dr Sulaiman Rosyid telah melalui assesment atau uji kelayakan dan kepatutan serta wawancara akhir dengan Wali kota. “Hasil asesment Jogja itu juga penting dalam menentukan seseorang untuk menduduki jabatan tertentu,” ujarnya.

Kedua, dr Sulaiman Rosyid yang mantan direktur RS Sakinah dinilai memiliki memiliki pengalaman. “Karena pengalaman yang dimiliki oleh setiap orang itu menjadi sesuatu yang bisa menentukan kemampuan profesionalitas dalam bekerja,” tandasnya.

Kemudian ketiga (terakhir), sebagai tenaga profesional diharapkan mampu menjalankan sesuai dengan rencana bisnis yang sudah ditetapkan dan mendapat persetujuan wali kota. Tidak hanya sebagai rumah sakit yang sudah mendapatkan sertifikat pelayanan paripurna tapi juga mampu sebagai penghasil PAD.

“Kita tahu bahwa Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo adalah rumah sakit yang mendapatkan predikat sangat baik di dalam pelayanan publik. Dan tidak hanya sekedar mendapatkan capaian SPM (Standart Pelayanan Minimal) yang ditetapkan oleh pemerintah. Jadi ada satu keunggulan dan ini bisa dikerjasamakan dengan beberapa rumah sakit yang ada di luar daerah,” jelasnya.

Sebagai contoh saat ini yang sudah bekerjasama dengan fakultas kedokteran Universitas Wijaya Kuusuma (Unika). “Ke depan kita juga punya skema kerjasama dengan rumah sakit-rumah sakit yang memiliki kompetensi lebih. Kompetensi khusus yang lebih dibandingkan yang kita miliki,” imbuhnya.

Intinya, lanjutnya,  kita ingin RSUD Wahidin juga menjadi keunggulan yang dimiliki oleh pemerintah kota Mojokerto juga sebagai penghasil yang terus meningkat dari waktu ke waktu.

“Di situ kan bisa dilihat,  dalam 2 tahun pandemi ini justru kita ini tertolong. Kalau daerah-daerah lain itu artinya terjun bebas, RSUD kota Mojokerto justru mendapat untung besar. Satu sisi kita mendapatkan musibah tapi di yang lain bagaimana kita mendapatkan hikmah dari musibah ini. Yang menghasilkan atau yang memberi keberkahan salah satunya di rumah sakit ini,” tegasnya.

Ning Ita juga mengatakan, secara rutin RSUD dr Wahidin Sudirohusodo akan  dievaluasi. “Evaluasi enam bulan sekali wajib. Seperti halnya dewan pengawas RSUD dr Wahidin Sudirohusodo itu kan memberikan secara reguler memberikan laporan minimal setahun dua kali atau per semester namun setiap bulan kami selalu rapat bersama, saya yang memimpin sendiri. Artinya untuk mengevaluasi kinerja atas laporan dewan pengawas sehingga saya bisa memantau secara langsung hal-hal strategis Alapa yang perlu saya ambil kebijakannya,” pungkasnya.ywd

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry