SITUBONDO | duta.co – Cuaca buruk dalam tiga hari terakhir ini, membuat nelayan di Dusun Pathek dan Gumuk, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, memilih tambatkan perahu ketimbang melaut.
“Dalam tiga hari ini, cuaca laut sangat buruk. Ombak besar disertai angin kencang membuat nelayan di dusun ini tidak berani melaut. Saya bersama teman-teman nelayan lain memilih menambatkan perahu ketimbang melaut,” jelas Abdoel, nelayan Dusun Pathek Desa Gelung, Jumat, (29/1/21).
Lebih lanjut, Abdoel mengatakan, musim cuaca buruk kali ini berbeda dengan cuaca buruk di tahun tahun sebelumnya. Cuaca buruk tahun ini, para nelayan dihadapi dengan Pandemi COVID-19. “Kalau cuaca buruk tahun lalu, para nelayan masih bisa kerja serabutan. Tapi, untuk tahun ini nelayan tidak bisa bekerja apa-apa karena ada Pandemi COVID-19,” tuturnya.
Tak hanya itu yang disampaikan Abdoel nelayan asal Dusun Pathek, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan ini. Akan tetapi, dia berharap, cuaca buruk cepat berlalu, sehingga dirinya bisa kembali mencari nafkah di laut.
“Jika cuaca buruk ini tidak cepat berlalu, maka bisa dipastikan untuk biaya hidup sehari hari, saya bisa menjual atau menggadaikan perabotan rumah tangga,” pungkasnya.
Sementara itu, Hosnoto, nelayan asal Dusun Gumuk, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, mengatakan, cuaca buruk di laut sebenarnya terjadi sejak awal tahun baru 2021. “Cuaca buruk sudah terjadi di awal bulan Januari 2021, tapi tak menentu. Tiga hari kadang cuaca buruk, kadang tiga hari berikutnya cuaca baik,” jelasnya.
Untuk saat ini, imbuh Hosnoto, cuaca di laut benar-benar tak bersahabat. Selain gelombang ombak tinggi mencapai kurang lebih 2 meter yang dibarengi tiupan angin, juga hujan serta samberan petir menghiasi cuaca buruk di perairan laut Situbondo, khususnya perairan Kalbut dan sekitarnya.
“Semoga saja cuaca kembali normal, sehingga saya bersama teman nelayan lainnya bisa kembali melaut,” harapnya. (her)
