WISUDA: Elys Elisabet memberikan trofi kepada wisudawan terbaik SOTH Kelurahan Meri, Kecamatan Magersari. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Untuk mencetak generasi mendatang yang hebat, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) menyelenggarakan Sekolah Orang Tua Hebat (SOHT).

“SOTH diselenggarakan di setiap kelurahan yang ada di kota Mojokerto,” ujar Kepala Bidang PP dan KB Dinkes PPKB Kota Mojokerto Elys Elisabet, S.Kep, Ns, M.Kes didampingi Penyuluh KB dra Nina Ulifa MM, Selasa (15/8/2023).

Peserta SOTH adalah para ibu yang memiliki anak balita. Itupun tidak semuanya, hanya yang mau dan mengantongi izin dari suaminya yang ikut SOTH. “Jadi, tidak semua ibu balita ikut. Ada ibu yang punya balita tidak mau ikut karena alasan kesibukan atau tidak mendapat izin dari suami,” katanya.

Setiap SOTH di masing-masing kelurahan menyelenggarakan sebanyak 13 kali pertemuan. “Terkait jadwal pertemuan diserahkan pada SOTH masing-masing. Ada yang seminggu sekali, ada juga yang seminggu dua kali,” imbuhnya.

Lebih jauh dijelaskan, kegiatan SOTH ini semacam parenting (pola asuh orang tua terhadap anak) dengan memberikan pelajaran kepada ibu balita cara mengasuh anak dengan baik, memberikan makanan yang baik untuk balitanya, dan diajari memberikan pendidikan sesuai usia anak, termasuk pembentukan karakter di usia dini.

“Setelah ibu-ibu ini lulus akan diwisuda dengan predikat menjadi orang tua hebat yang nantinya ilmu yang didapat bisa diterapkan kepada balitanya. Sehingga balitanya mampu berkembang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan di usia anak tersebut,” jelasnya.

Juga dijelaskan, SOTH juga semacam sekolah pada umumnya, dimana ada kepala sekolah, wali kelas, dan ketua kelas. “Kepala sekolah, wali kelas, dan ketua kelas dari ibu-ibu sendiri sebagai kader BKB (Bina Keluarga Balita) yang sudah terlatih,” urainya.

Terkait dengan pemateri, lanjutnya, pemateri yakni murni dari kader sendiri. Namun, untuk pemantapan, mendatangkan mitra sebagai pemateri. “Mitranya itu dokter, perawat, psikolog, dan lainnya,” imbuhnya.

Ibu-ibu yang mengikuti SOTH ini sama sekali tidak dipungut biaya sepeserpun, alias gratis. “Kami juga berikan doorprize untuk menyemangati ibu-ibu,” tandasnya.

Dari hasil pengamatan di lapangan, ibu-ibu mengikuti pembelajaran di SOTH sambil mengasuh anaknya yang masih balita. Ada yang mengikuti pelajaran sambil menggendong anak, ada yang menyusui, dan ada juga yang sambil mengawasi anaknya yang sedang bermain. Namun demikian, mereka tampak serius mengikuti pelajaran. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry