CALON DUTA BATIK. Ning Ita didampingi Ani Wijaya dan narasumber saat foto bersama para calon Duta Batik Kota Mojokerto. (DUTACO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Pemkot Mojokerto melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopukmperindag) menggelar Pelatihan Komunikasi Publik dalam mendukung pariwisata khususnya di bidang batik. Pelatihan diadakan di Hotel Ayola Sunrise Mall, jalan Benteng Pancasila, Rabu (4/10/2023).

Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto Ani Wijaya menuturkan, pada tahun 2023 ini kota Mojokerto mendapatkan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat sebesar Rp 18 miliar untuk pembangunan gedung sentra UKM batik beserta sarana dan prasarananya.

“Upaya yang akan kami selanjutkan bagaimana melahirkan representatif duta terkait dengan batik karena batik ini nantinya akan menjadi destinasi wisata IKM (Industri Kecil Menengah),” ujarnya.

Yang dijaring untuk mengikuti pelatihan ini, lanjutnya, mereka yang pernah mengikuti ajang kontestasi Gus dan Yuk. Sehingga pelatihan diadakan tidak lama-lama, hanya terbatas 8 jam kali 7 tatap muka.

“Pada pelatihan kali ini mendatangkan berbagai narasumber yang kompeten di bidangnya, termasuk mendatangkan Raki Jawa Timur yang akan menceritakan perspektif bagaimana digembleng sebagai Raki,” jelasnya.

Para Duta Batik ini nantinya akan mendampingi para tamu yang akan mengunjungi sentra batik dan perajin-perajin batik. “Jadi, berbagai materi, termasuk sejarah batik di kota Mojokerto, akan diberikan kepada para calon Duta Batik,” imbuhnya.

Sedangkan pengobatan Dut Batik, lanjutnya, akan dilakukan di bulan Desember bersamaan dengan peresmian Gedung Sentra IKM Barik. “Jadi, para calon Duta Batik ini masih punya waktu cukup panjang untuk menyiapkan diri belajar lebih banyak, khususnya tentang batik kota Mojokerto. Dan kegi ini meru rangkaian dari Mojo Batik Festival yang puncaknya akan dilaksanakan pada 7 Oktober ini,” harapnya.

Sedangkan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam sambutannya membuka pelatihan ini mengatakan, komunikasi publik atau publick speaking bisa didapat melalui kursus atau dengan otodidak. “Meski saya sebagai kepala daerah mendapat jatah untuk mengikuti publick speaking course (kursus komunikasi publik), tapi saya tidak pernah ikut kursus. Publick speaking saya otodidak,” tuturnya.

Peserta pelatihan kali ini diberi kesempatan selama 56 jam untuk mengikuti pelatihan ini. Untuk itu, Ning Ita (sapaan akrab Wali Kota Ika Puspitasari) berharap peserta pelatihan mengikuti pelatihan secara sungguh-sungguh. “Banyak yang ingin mengikuti pelatihan seperti ini tapi kesempatannya tidak ada,” ujarnya.

Ning Ita juga menyampaikan, salah satu prioritas pembangunan di kota Mojokerto ini adalah menjadikan kota Mojokerto sebagai kota pariwisata sejarah dan budaya. “Batik merupakan salah satu warisan budaya. Inilah kliknya, kenapa kok komunikasi publik mendukung pariwisata kok urusannya batik,” jelasnya.

Maka, agar kota Mojokerto banyak diketahui oleh masyarakat berbagai daerah, bahkan berbagai negara, kalau di kota Mojokerto ini ada potensi sejarah dan budaya yang bisa dijadikan jujugan wisata. “Maka harus ada promosi. Salah satu promosinya harus ada komunikasi publik yang benar. Harus ada duta-duta ini yang menyampaikan,” tandasnya.

Lebih jauh Ning Ita menuturkan, kota Mojokerto memiliki event tahunan, Mojo Batik Festival, yang pada tahun 2023 ini merupakan tahun ke tujuh. Dan di Kota Mojokerto terdapat 30 perajin batik dan 216 perajin alas kaki.

“Kenapa harus mengunjungi sentra batik dan membeli batik kota Mojokerto? Kalian sebagai Duta Batik harus mengemas dalam cerita yang menarik agar orang mau datang ke kota Mojokerto untuk mengunjungi sentra batik dan membeli batik Kota Mojokerto,” katanya.

Menurutnya, daya tarik batik kota Mojokerto ada pada filosofi. “Kota Mojokerto sudah memiliki 73 motif batik yang sudah bersertifikat HAKI (Hak Kekayaan Intelektual). Kalian sebagai Duta Batik harus tahu dan dapat menceritakan filosofi motif batik agar orang tertarik,” katanya kepada peserta pelatihan.

Selain itu, agar wisatawan mau berkunjung ke kota Mojokerto ada pada kekuatan destinasi wisata sentra IKM batik. “Wisatawan yang berkunjung ke sentra IKM bisa melihat secara langsung proses pembuatan batik hingga menjadi barang jadi,” pungkasnya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry