CEK: Kapolres AKBP Arman mengecek kondisi senjata api milik anggota di Mapolres Probolinggo. DUTA/faisol

PROBOLINGGO | duta.co -Buntut penembakan mahasiswa di Jember oleh oknum polisi, Unit Propam Polres Probolinggo langsung melakukan pemeriksaan senjata api (senpi) secara mendadak usai apel di Mapolres, Senin (13/3/2017).

Hasilnya, sejumlah anggota polisi disanksi push up lantaran senjatanya kotor dan tidak hafal lisensi senpi.

Kapolres AKBP Arman Asmara meminta anggotanya memperlakukan senpi seperti istrinya sendiri, yaitu dirawat dan dijaga. Anggota yang disanksi push up merupakan bentuk teguran karena mereka lalai dan kurang disiplin.

”Senpi harus dirawat. Senpi itu layaknya istri kita sendiri. Kalau kita tidak hafal dengan nomor lisensi senpi kita sendiri, bisa bahaya. Apalagi, senpi kondisi kotor, rawan macet saat kondisi mendesak,” jelasnya.

Arman mengatakan, pemeriksaan senpi itu dilakukan untuk penegakan disiplin terhadap anggota. Kegiatan ini rutin digelar, untuk memastikan senpi anggota dalam kondisi baik dan tidak disalahkangunakan.

”Pemeriksaan senpi secara mendadak, rutin kami lakukan. Waktunya tidak kami tentukan. Anggota tak ada yang tahu saat akan ada pemeriksaan. Pemeriksaan senpi ini merupakan bentuk antisipasi dari peristiwa di Jember (tertembaknya mahasiwa),” katanya.

Dalam pemeriksaan itu, seluruh anggota yang memegang senpi dikumpulkanl di tengah halaman. Di tubuh jajaran Polres Probolinggo dan 21 polsek, total ada 632 anggota. Tetapi, tidak semua anggota memegang senjata. Hanya ada 270 anggota yang memegang senjata. afa

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry