Lono Wijayanti S.Kep.,Ns.,M.Kep – Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK)

PENYAKIT diabetes mellitus atau DM merupakan penyakit kronis dimana organ pankreas sudah tidak dapat menghasilkan insulin secara cukup. Saat tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan maka akan menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah (hiperglikemia).

Perubahan gaya hidup seperti pola makan, berkurangnya aktifitas fisik dianggap sebagai faktor penyebab terpenting yang menyebabkan ketidakstabilan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus.

Penderita diabetes mellitus dengan ketidakstabilan kadar glukosa darah disebabkan oleh resistensi insulin pada jaringan lemak, otot, dan hati. Kekurangan sekresi insulin oleh pankreas menyebabkan penggunaan glukosa oleh sel menjadi menurun, sehingga kadar glukosa dalam plasma menjadi meningkat (hiperglikemia). Bila hal tersebut tidak ditangani dengan baik maka akan berisiko menyebabkan komplikasi secara bermakna yang mengakibatkan peningkatan morbiditas mortalitas.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Insulin memainkan peran penting dalam menyebarkan glukosa ke sel-sel, merangsang sistem enzim untuk merubah glukosa menjadi glikogen, memperlambat proses glukonegenesis, mengatur proses lipogenesis, dan mendorong sintesa protein dan pertumbuhan tubuh. Insulin menurunkan glukosa darah dengan meningkatkan transport glukosa ke dalam sel melalui glikogenesis dan insulin berperan penting dalam mengatur metabolisme karbohidrat.

Penatalaksanaan penyakit diabetes melitus yang telah dikenal ada 3 cara, yaitu mengatur makanan, obat-obatan dan olah raga/ aktifitas fisik. Ada beberapa aktifitas fisik yang dianjurkan bagi penderita diabetes mellitus yaitu jalan kaki, joging, bersepeda, senam, berenang dan dansa aerobik. Latihan walking exercise merupakan salah satu aktifitas untuk mengendalikan diabetes mellitus yang bisa dilakukan dirumah secara mandiri dan rutin. Selain bermanfaat untuk menjaga kadar glukosa darah, juga dapat bermanfaat untuk menurunkan resiko konplikasi diabetes melitus, penyakit jantung dan stroke.

Latihan walking exercise atau berjalan cepat akan memicu timbulnya hormon endofrin yang akan memberikan efek senang dan bahagia. Hal ini mampu melepaskan stress dan ketegangan mental. Jalan cepat akan membuat pengambilan glukosa pada otot yang aktif akan meningkat, akan tetapi tidak disertai dengan peningkatan insulin.

Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kepekaan reseptor insulin di otot dan bertambahnya reseptor insulin pada saat berolahraga. Brisk walking exercise secara teratur dapat mengontrol gula darah pada penderita diabetes mellitus. Kadar glukosa darah akan bekerja di setiap jaringan sel tubuh, dan tidak terkonsentrasi dalam darah.

Aktivitas gerak ini akan memperlancar sistem peredaran darah. Latihan walking exercise diupayakan dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Dimana dalam satu minggu dilakukan sebanyak 3-4 kali selama kurang lebih 30 menit yang sifatnya sesuai dengan kemampuan.

Dengan Walking exercise secara teratur, sistem dalam tubuh menjadi lebih baik dalam pengaturan gula darah. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa latihan Walking exercise pada penderita diabetes melitus dapat menyebabkan terjadinya peningkatan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga secara langsung latihan walking exercise dapat menurunkan kadar glukosa darah. Latihan Walking exercise selama 30 menit juga dapat meningkatkan kontrol gula darah dan mencegah penyumbatan aliran darah. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry