KEDIRI | duta.co – Menurunnya tingkat pengangguran di Kota Kediri ternyata berbanding terbalik dengan dengan tingkat kemiskinan masyarakat yang makin naik sejak Tahun 2017. Saat ini, angka pengangguran berkurang drastis, jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, Ellyn T Brahmana .SE .Msi saat menggelar rilis dihadapan wartawan, Rabu (6/6).
Berdasarkan data kemiskinan dikeluarkan BPS Kota Kediri, kenaikan tingkat kemiskinan Tahun 2017 pada kisaran 0,09 persen dibanding tahun sebelumnya. Pada Tahun 2016, tingkat kemiskinan di Kota Kediri pernah mengalami penurunan, yaitu 8,40 persen. “Namun di Tahun 2017 meningkat menjadi 8,49 persen,” jelasnya.
Dijelaskan Kepala BPS Kota Kediri kenaikan ini disebabkan faktor bukan karena kegagalan program Pemerintah Kota Kediri, melainkan kebijakan nasional yang mengakibatkan inflasi di daerah.
“Kenaikan kemiskinan di Kota Kediri bukan berarti tidak efektifnya program pemerintah, namun dikarenakan inflasi akibat kebijakan nasional. Termasuk kebijakan Tarif Dasar Listrik dan juga harga BBM yang selalu naik. Sementara di Kota Kediri masih banyak warga yang menggunakan daya listrik 900 watt,” terangnya.
Menurutnya, sekalipun ada kenaikan tingkat kemiskinan 0,09 persen, ini justru membuktikan bahwa usaha pemerintah Kota Kediri masih mampu membendung lonjakan tingkat kemiskinan seperti di daerah lain atas dampak kebijakan tidak berpihak pada rakyat.
“Paling tidak, pemerintah mampu mempertahankan angka tersebut di samping gejolak perokonomian nasional. Dengan menurunnya tingkat pengangguran di Kota Kediri juga memungkinkan mampu menurunkan tingkat kemiskinan, jika masyarakat bisa mempertahankan,” katanya.
Pihaknya pun yakin, dengan kebijakan Pemerintah Kota Kediri yang mampu menurunkan tingkat pengangguran, semula 8,46 persen menjadi 4,68 persen itu bisa berimbas pada menurunnya tingkat kemiskinan di Tahun 2018 ini. (ian/nng)
