Kepala BPBD Sampang, Muhammad Anang Djunaidi (duta.co/fathur)

SAMPANG  | duta.co – Musim penghujan saat ini menjadi perhatian serius oleh setiap pemerintah daerah di berbagai daerah, tidak lepas Pemerintah Kabupaten Sampang, melalui Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Sampang.

Dijelaskan Kepala BPBD Sampang, Muhammad Anang Djunaidi saat ditemui di ruang kerjanya menjelaskan, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi atas nama pemerintah daerah Sampang mengimbau kewaspadaan bencana di musim penghujan ini.

“Utamanya bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Sampang, antaranya Banjir, longsor, dan angin puting beliung, terlebih saat ini telah terjadi berbagai bencana di berbagai daerah di Jawa timur dan wilayah Negeri Indonesia, “ jelasnya.

Untuk itu, BPBD Sampang memetakan sedikitnya ada 7 kecamatan sebagai wilayah rawan bencana, yakni Kecamatan Tambelangan, Kecamatan Robatal, Kecamatan Kedungdung, Kecamatan Karangpenang, Kecamatan Sokobanah, Kecamatan Ketapang, dan Kecamatan Jrengik.

Anang  mengatakan, dari 7 kecamatan tersebut, empat kecamatan berpotensi rawan puting beliung yakni Kecamatan Tambelangan, Robatal, Kedungdung, dan Karangpenang.

“Sedangkan kecamatan yang rawan longsor adalah Kecamatan Sokobanah, Ketapang, Jrengik dan Tambelangan,” kata Anang.

Dijelaskan Anang, Lonsor yang terjadi di Sampang, umumnya karena bangunan atau rumah warga yang berdiri dekat sungai dan tebing. Sementara tanah di Sampang, mayoritas tanah produktik persawahan, lembab dekat dengan aliran air sungai, serta ditambah dengan eksistensitas hujan yang tinggi, sehingga sangat rawan terjadi longsor, jelas Anang.

Sementara untuk wilayah yang berpotensi terjadinya bencana banjir di Kabupaten Sampang, terletak di wilayah sentral kota Sampang, terutama di sepanjang aliran sungai Kali Kemuning, dan di jalan raya Kec. Jerengik.

Persiapan kepedulian Bupati Sampang H. Slamet Junaidi, pihaknya telah membentuk Tim Siaga Bencana yang terdiri dari BPBD, Polisi, TNI, Dinas Sosial (Dinsos), dan Tagana.

Langkah itu dilakukan sebagai antisipasi dan meningkatkan kewaspadaan terutama masyarakat dalam menghadapi anomali cuaca yang berpotensi menyebabkan bencana banjir, longsor, dan angin kencang, sejenis puting beliung.

Sebagai pertolongan bencana, Masyarakat bisa menghubungi Tim Siaga Bencana,  Agar bisa secepatnya mendapat penanganan dan bantuan,” tukasnya. (tur)