KEDIRI |duta.co– Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang trotoar depan RSUD Gambiran dianggap salah satu sebab terjadinya kemacetan dan ini terlihat saat pagi hingga menjelang sore. Pada Sabtu (11/2) dimulai pukul 12.00wib, puluhan petugas Satpol PP Kota Kediri untuk kesekian kali mendatangi mereka untuk menginggatkan, agar tidak berjualan. Yang terjadi, beberapa menit petugas pergi, mereka pun kembali berdagang di tempat yang sama. Informasi yang didapat, terdapat sejumlah karyawan rumah sakit yang turut berdagang.
Puluhan pedagang yang berjualan di sepanjang jalan KH. Wahid Hasyim ini bisa dibilang nekat tidak memiliki hati nurani. Meski jalanan macet dan ironisnya mereka berjualan di depan rumah sakit, menggambarkan tidak memiliki kepedulian terutama bagi pasien atau korban kecelakaan yang ingin segera membutuhkan pertolongan.
“Kami hanya menegakkan aturan saat di jalan raya, namun terkait potensi penyebab kemacetan, merupakan kewenangan Dishub dan Satpol PP,” jelas Kasat Lantas Polres Kediri Kota, AKP Moh. Amirul Hakim
Seperti digelar razia Sabtu siang, puluhan petugas ini meminta pedagang untuk tidak berjualan dan melepasi sejumlah kayu yang digunakan untuk atap warung. Sejumlah rombong ini ternyata dititipkan di halaman parkir RSUD Gambiran.
Sesaat petugas pergi, mereka pun bergegas menata barang dagangan untuk kembali berjualan. Sejumlah satpam dan staf medis rumah sakit membenarkan bila mereka PKL tersebut berdagang sejak pagi hingga malam.
“JIka yang berdagang itu karyawan rumah sakit, semua orang juga tahu,” kata salah satu staf medis, minta identitasnya dirahasiakan.
Atas kejadian ini, Kabid Trantib, Nur Khamid berencana melakukan tindakan tegas atas ketidakpatuhan PKL ini. Bila kemudian, ternyata ada karyawan rumah sakit yang kemudian turut berjualan, maka kasus ini akan disampaikan kepada pihak manajemen RSUD Gambiran. (nng)
