PONTIANAK | duta.co – Di luar kontek puasa Ramadhan. DR KHR Wajidi Sayadi, M.Ag menyampaikan tausiyah tentang manajemen kehidupan di depan mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) , Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Selasa (19/4/22).

Hal itu ia kutip dari Q.S. Al-Alaq ayat 1-5 tentang perintah iqra’-bacalah dan wasjud waqtarib-sujudlah dan mendekatlah kepada Allah Swt.

Selain manfaat spiritual, perencanaan merupakan hal utama agar sesuai dengan tujuan yang kita inginkan. Ayat itu mengajarkan kepada kita untuk manajemen kehidupan. Kita diperintahkan untuk selalu baca dan baca. Kita juga diperintahkan untuk banyak bersujud, agar kita cerdas tetapi tidak sombong.

Memang secara psiklogis sujud memiliki nilai lebih dibandingkan dengan rukun shalat yang lain. Karena ketika sujud posisi seseorang benar-benar mununjukkan kerendahannya di hadapan Sang Khaliq. Bagaimana tidak, kepala yang menjadi bagian paling istimewa dalam tubuh manusia dan tempat bersemayamnya pancaindera. Juga anggota tubuh yang paling dimuliakan oleh manusia, tiba-tiba diposisikan begitu rendahnya hingga rata dengan tanah, tempat kaki berpijak.

Ada fakta yang terjadi dimasyarakat kita, yang banyak melakukan pelanggaran bukan orang bodoh tetapi justru rata-rata orang pintar. Sujud juga bukan apa yang nampak dikening tetapi terasa dan terlihat dari hati yang menjadi lebih tenang dan bijaksana.

Tidak ada seorang muslim yang bisa hadir kepada Allah Swt hanya dengan akal pikiran saja kecuali diiringi dengan perbuatan-perbuatan mulia. Sujud bisa menata hati kita.

Dahulu, peperangan yang terjadi pada bangsa arab akan gencatan senajata ketika datangnya bulan Ramadhan. Jeda tersebut digunakan masyarakat Arab untuk mengasah peralatan perang, seperti pedang, tombak, dan sebagainya.

Konteks saat ini, gencatan senjata pada saat bulan Ramadhan itu sama dengan kita diasah dengan puasa. Ketika selesai puasa tetapi masih juga belum peka dan meningkat ketaqwaaannya, maka itu pertanda ibadah puasa kita belum mampu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita. Untuk itu kita perlu bersungguh-sungguh meraih kesempurnaan puasa Ramadhan dengan ibadah-ibadah yang maksimal, sehingga mampu berpengaruh pada meningkatnya keimanan dan ketaqwaan kita. (dja,fau)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry