KEDIRI| duta.co – Ratusan siswa SMAN 6 Kota Kediri, mulai kelas X, XI dan XII menggelar aksi demo di halaman sekolah, Senin (23/10). Tuntutan mereka, minta Kepala Sekolah (Kasek) Abdul Basith dicopot dari jabatannya dan mempertanggungjawabkan atas uang iuran dari para siswa.
Sejumlah siswa sempat anarkis berusaha mendobrak pintu gerbang sekolah, bahkan saat diijinkan masuk berusaha merangsek ke ruangan kantor. Untungnya aksi ini mendapat pengawalan ketat dari puluhan Satpol PP Kota Kediri dibantu polisi dan TNI.
Ditemui di ruang kerjanya, Kasek SMAN 6 menyatakan bahwa dirinya memang berniat mendirikan aula di halaman depan, diawali pembebasan lahan.
“Lahan tersebut sementara digunakan sebagai lahan parkir untuk siswa,” jelas Abdul Basith. Bahkan pihaknya telah bekerjasama dengan pihak komite sekolah atas rencana pembangunan ini.
Sejumlah siswa mengaku bahwa sekolahnya bertolak belakang dengan janji Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, yang akan membebaskan SPP untuk siswa SMA.
“Dulu janjinya Mas Abu akan dibebaskan SPP, ternyata malah dinaikkan. Saya dulu waktu kelas IX, SPP masis 50 ribu, kemudian naik hingga sekarang 200ribu. Ini merupakan SMA dengan SPP termahal se – Kota Kediri,” kata Reyhan Alya Natalia, siswi kelas XII.
Ditambahkan Reyhan, dia bersama teman – temannya mempertanyakan uang iuran yang besarannya Rp. 50 ribu kemudian naik hingga Rp. 300ribu, yang rencananya untuk pembangunan aula.
“Nyatanya mana, dulu katanya aula, sekarang mau ganti masjid dan kemudian dikabarkan mau dirikan mushola. Bahkan ada beberapa guru yang sampai menggadaikan sertifikat rumah dan mobil, saat pembebasan lahan,” jelasnya.
Atas kejadian ini, pihak sekolah berencana akan menggelar pertemuan bersama pihak komite sekolah. “Padahal kemarin malam (Minggu, red), sudah digelar pertemuan dengan pihak komite. Saya juga kaget saat mendapat kabar, ada sejumlah siswa yang menghadang kawan – kawannya untuk tidak masuk sekolah. Setelah berkumpul kemudian menggelar demo di depan sekolah,” jelas Kasek SMAN 6 Kota Kediri, Abdul Basith. (nng)
