Gubernur Khofifah saat memberikan paparan di ajang Icon Dac 2019 di Uinsa Surabaya, Selasa (24/9). DUTA/istimewa

SURABAYA | duta.co –  Anak-anak muda sudah  mulai masuk ke sektor-sektor ekonomi. Bisnis-bisnis besar kini sudah mulai dikuasai kaum milenial ini.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan 43 persen anak muda sudah mulai masuk ke big economic.

Khofifah yang berbicara dalam ajang International Conference Da’wa and Communication di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (Uinsa), Selasa (24/9) mengatakan, mau tidak mau anak milenial memang harus masuk ke big economic itu.

“Dan kita harus tahu karakteristik mereka. Mereka tidak mau kontrak jangka panjang. Mereka lebih suka menjadi web design daripada harus kerja kantoran. Inilah yang nanti akan menguasai bidang ekonomi. Sehingga pada 2050 Indonesia bukan lagi menjadi big seven tapi sudah big four dalam bidang ekonomi,” jelasnya.

Dari sanalah, kata Khofifah, bagaimana anak-anak muda ini bisa berdakwah untuk bidang ekonomi ini. Khofifah menyontohkan, perguruan tinggi di Indonesia dalam satu tahun paling banyak menerima 10 ribu mahasiswa. Sementara Belva Devara, pemilik kursus online Ruang Guru memiliki murid di seluruh Indonesia mencapai 13 juta-an.

“Kalikan saja 13 juta itu dengan Rp 400 ribu per anak per bulan. Berapa besar potensi yang bida dikembangkan. Begitupun Nadiem Makarim, pemilik Gojek. Artinya, ada inovasi di situ. Bagaimana anak muda ini berdakwah di bidang itu,” tuturnya.

Di Jatim sendiri, ada potensi yang bisa dikembangkan anak muda. Dikatakan Khofifah, sektor makanan dan minuman menjadi potensi besar. Bagaimana potensi ini bisa dikembangkan oleh kaum milenial itu agar bisa ikut berperan dalam big economic itu.

“Ketika bicana 4.0, potensi ini bagaimana dikembangkan dengan bantuan teknologi informasi. Para juru dakwah ini harus bisa melakukannya. Bagaimana misalnya dengan modal yang relatif kecil bisa melakukan bisnis yang menguntungkan. Jadi tidak perlu modal besar,” ungkapnya.

Khofifah mengakui bahwa Belva dan Nadiem merupakan juru dakwah yang sangat hebat. Mereka bisa menjadi influencer. “Kita harus tahu, kalau obyeknya itu milenial apakah subyeknya juga harus milenial atau sebaliknya. Itu yang harus dipelajari,” tandasnya.

Khofifah berbicara sebagai keynote speaker dalam ajang tahunan yang digelar selama tiga hari itu. Selain Khofifah, banyak pembicara lainnya yang dipastikan akan juga hadir. Terutama perwakilan dari tiga negara yakni  dari Malaysia, Mesir dan Australia.

Ketua Panitia, Mohammad Ansori mengatakan acara ini digelar untuk menyinergikan, mentransformasikan, saling tukar pengetahuan dan pengalaman tentang dakwah dan komunikasi di dunia yang serba canggih seperti saat ini.

“Dakwah harus memanfaatkan kecanggihan teknologi agar bisa diketahui semua orang tanpa batas jarak dan waktu. Kalau tidak maka kita akan ketinggalan,” tandasnya.

Dari hasil konferensi ini, nantinya akan dijadikan acuan, bagaimana dakwah itu menghadapi tantangan zaman. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry