PAMEKASAN | duta.co – Aktivis Jaringan Kawal (JAKA) Jatim Korda Pamekasan meminta kepada pemerintah terkait yang menerima anggaran untuk pencegahan covid-19 dipergunakan dengan tepat sasaran, Jumat (10/4).
Pemkab Pemekasan telah mengucurkan dana pada dinas terkait yang menangani covid-19 di wilayah Bumi Gerbang salam sebesar Rp 62 miliar.
Sementara jumlah anggaran sebesar itu diberikan sejumlah penaganan Dampak Covid-19 diantaranya Diskop Rp 7.703.850.000, Dishub Rp 1.151.350.000, Satpol PP Rp 2.024.900.000, Disparbud Rp 498.875.000, Kesra Setkab Pamekasan Rp 500.000.000, BPBD Rp 8.700.000.000, Dinkes Rp 14.252.043. 500, RSUD Smart Rp 12.040.000.000, RSUD Waru Rp 7.605.878.000 dan Dinsos. Rp 6.326.250.000.
Musfiq, Aktivis Jaringan Kawal (JAKA) Jatim Korda Pamekasan mengatakan bahwa anggaran untuk pencegahan covid-19 sangat pantastis dan meminta kepada Pemerintah dan dinas terkait untuk benar-benar mempergunakan anggaran tersebut sesuai dengan kebutuhan dalam pencegahan covid-19.
“Saya minta dengan tegas pada pihak dinas terkait yang menangani covid-19 di Kabupaten Pamekasan agar menggunakan anggaran sesuai dengan kebutuhan yang ada. Serta jangan sampai anggaran tersebut digunakan hal-hal yang sifatnya tidak penting,”ungkapnya.
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa di Kabupaten Pamekasan pasien dalam pantauan (PDP) sudah ada yang meninggal satu berumur 11 tahun. Hal ini membuktikan bahwa penyeberan covid-19 sudah masuk Pamekasan.
Berdasarkan peta sebaran Covid-19 di Pamekasan tanggal 10 April 2020 jumlah Orang Dalam Risiko (ODR) sebanyak 7254 orang. Sementara Orang Dalam Pantauan (ODP) sebanyak 152. Sedangkan Pasien Dalam Pantauan (PDP) sebanyak dua orang, rinciannya satu orang negatif dan satu meninggal terkonfirmasi positif corona.
“Jadi dengan adanya kucuran dana itu bagaimana pemerintah lebih serius memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Kabupaten Pamekasan,” pintanya. Bib
