Afiqah Mutiara Tungga Dewi, siswi kelas IV SDN Nginden Jangkungan I Surabaya memperlihatkan hasil pembuatan ecobricking yang diinisiasinya untuk mengurangi sampah plastik. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co  – Afiqah Mutiara Tungga Dewi, siswi kelas IV SDN Nginden Jangkungan I Surabaya menginisiasi gerakan ecobricking di sekolahnya. Dukungan dari kepala sekolah, guru dan teman-temannya membuat Atiqoh memiliki sudut ecobricking di halaman sekolahnya.

Di sudut ecobricking ini Afiqah bersama seluruh warga sekolah bisa bisa lebih peduli pada sampah plastik. Atiqoh mengajak siswa-siswa lain untuk bersama-sama mengumpulkan plastik dan merakitnya menjadi ecobrick.

Sudut ecobricking ini bukan hanya menjadi tempat praktik nyata untuk pengelolaan sampah plastik, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak siswa lain untuk berbuat baik pada lingkungan. Apa yang dilakukan Atiqoh ini karena kepedulian yang luar biasa terhadap lingkungan sekitarnya.

Semuanya dimulai saat Afiqah mengikuti presentasi tentang masalah sampah plastik di sekolahnya. Ia terkejut mendengar dampak negatif yang ditimbulkan oleh plastik terhadap alam dan makhluk hidup.

“Dari sana, saya mulai membuat poster dan pamflet tentang bahaya plastik dan manfaat ecobricking,” katanya.

Setiap pagi sebelum mengikuti pelajaran, Afiqah menyempatkan waktu untuk berbicara dengan teman-temannya tentang pentingnya mengurangi penggunaan plastik dan bagaimana ecobricking dapat menjadi solusi. “Lambat laun, teman-teman pun terinspirasi dan tertarik untuk ikut berkontribusi,” katanya.

Di balik perjuangannya, Afiqah memiliki dukungan tak tergoyahkan dari keluarganya. Orangtuanya memberikan motivasi dan bantuan dalam mengoordinasikan kegiatan-kegiatan ekstra sekolah Afiqah.

Keluarga juga turut aktif dalam mengumpulkan plastik dan membantu dalam proses pembuatan ecobrick. Dukungan inilah yang semakin memantapkan tekad Afiqah untuk terus melanjutkan misinya.

Selama tujuh bulan Afiqah mengeluti kegiatan ecobricking. Sebanyak 2,5 ton lebih limbah plastik telah dibuat ecobrick. Ecobrick-ecobrick itu dia manfaatkan sebagai meja kursi, bangunan gapuro, pagar dan juga bangunan tanah taman ecobrick.

Kisah Afiqah menyebar lebih jauh melalui media sosial dan berita lokal. Banyak orang yang terinspirasi oleh dedikasi dan semangatnya, bahkan ada beberapa sekolah lain yang mulai mengadopsi gerakan ecobricking berkat pengaruh positif Afiqah.

Kepedulian Afiqah terhadap lingkungan dan usahanya dalam membangun gerakan ecobricking tidak luput dari perhatian. Dia mendapatkan penghargaan dari komunitas lokal dan lembaga lingkungan atas kontribusinya yang luar biasa.

Meski masih duduk di bangku SD, Afiqah memiliki mimpi besar untuk memperluas dampak gerakannya. Dia ingin membantu lebih banyak sekolah dan komunitas untuk menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry