RAPIMNAS : Bunda Yekti bersama Ketua DPR RI, Puan Maharani (istimewa / duta.co)

NUSA DUA | duta.co – Saat Abdullah Abu Bakar meraih penghargaan sebagai Wali Kota Terbaik dalam Kadin Award, dalam rangkaian Rapimnas 2019 bertempat di BICC The Westin Nusa Dua, Kuta Selatan Badung Bali, Jumat (29/11). Lalu bagaimana dengan Kabupaten Kediri? Dimanakah Yogi Rahmadi merupakan menantu Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno.

Pada Kamis kemarin menyatakan diri sebagai Ketua Kadin Kabupaten Kediri yang sah. Serta dalam forum tersebut menyampaikan telah bersinergi dengan pemerintah kabupaten dan semua juga atas usaha ibu bupati untuk mendorong UMKM agar Go Internasional.

Justru yang terlihat dalam acara tersebut, selain Mas Abu sapaan akrab Wali Kota Kediri, adalah Ketua Kadin Kabupaten Kediri, Yekti Wurih Wiyati hasil Muskab di Merdeka Hotel. Terlihat berada diantara Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua DPD RI La Nyala Matalitti disela-sela acara. Bahkan, saat digelar Gala Dinner di Rumah Dinas Gubernur Bali, secara khusus Gubernur I Wayan Koster terlihat berbincang akrab dengan Bunda Yekti, sapaan akrabnya.

“Saya hadir atas dasar undangan yang kami terima, termasuk sebagai peserta resmi dalam Rapimnas Kadin 2019. Kami disambut baik oleh panitia penyelenggara termasuk Bapak Gubernur Bali berharap terjalin kerjasama dengan pengusaha di Kabupaten Kediri,” ujar Bunda Yekti.

Wapres : Jangan Jadikan Ekonomi Stunting

RAPIMNAS : Bunda Yekti bersama Ketua DPD RI La Nyala Matalitti (istimewa / duta.co)

Kemelut terkait dualisme Kadin di sejumlah daerah ini, ternyata mendapat sorotan dari Wapres KH. Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan saat membuka acara. Menurut orang nomor dua di negeri ini, bahwa keberadaan ekonomi di daerah jangan dibiarkan menjadi stunting. Hanya sekedar teori namun tidak ada bukti kontribusi yang nyata.

“Jadi UMKM jangan sampai stunting, tidak kerdil terus. Supaya lebih besar. Kadin juga diharapkan mampu untuk berperan serta dalam meningkatkan sumber daya manusia sehingga para tenaga kerja memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri nasional,” paparnya.

Hal tersebut dapat dilakukan melalui fasilitasi atau kerjasama dengan intitusi pendidikan formal dan pendidikan vokasi. Potensi ekonomi baru, terang Wapres Ma’ruf Amin, agar mampu berkontribusi terhadap perekonomian nasional adalah juga ekonomi syariah.

Para pelaku bisnis dan usaha diharapkan mulai berbenah dan mampu menangkap peluang ekonomi syariah dengan menggunakan label halal, perluasan kegiatan usaha syariah seperti wisata halal, dan kegiatan bisnis lainnya, yang dalam pengelolaanya sejalan dan mendukung konsep ekonomi syariah.

Bunda Yekti pun mengaku memiliki semangat baru tidak ingin kalah bersaing dengan kota atau kabupaten lain khususnya dengan Kota Kediri. “Selama ini mungkin benar yang disampaikan pak Wapres, jika ekonomi kita stunting. Para pelaku usaha merasa tidak terpayungi dengan baik dan justru mampu mengembangkan diri di daerah lain, seperti di Kota Kediri,” tuturnya. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry