KELUARGA BOLA: Anang Kurniawan, Manager Persik Kediri sosok keluarga bola. Dimana tidak jarang saat Persik main mengajak keluarganya untuk menonton termasuk anak-anaknya yang masih kecil (duta.co/nanang priyo)

SEMPAT menjadi teka – teki siapa yang akan menduduki jabatan Manager Persik Kediri sebelum Liga 2 dimulai dan Persik Kediri menjadi salah satu peserta.  Namun secara tegas Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar, saat menemui sejumlah wartawan di lokasi Pembangunan Taman Sekartaji ternyata  masih memberikan kepercayaan penuh kepada sosok Anang Kurniawan.

Dan terpilihnya  Anang Kurniawan sebagai Manager Persik Kediri menjelang akan digelarnya mutasi pangkat dan jabatan sesuai Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) di lingkungan pemerintah kota.

Tentunya ini merupakan kabar baik bagi Persikmania, sebutan suporter Persik, terkait muncul isu jika Abah Ale, sebutan akrab Anang Kurniawan dikabarkan mengajukan pindah tugas ke Kota Malang, selain mendapat tawaran bergabung di salah satu klub sepak bola profesional.

Mas Abu, sebutan Walikota Kediri tidak mau kehilangan integritas sosok Anang Kurniawan akhirnya tanpa ragu tetap merekomendasikan Abah Ale, sebutan Anang Kurniawan untuk duduk di kursi manager Persik Kediri.

“Mutasi akan kami gelar dalam waktu cepat dan pada minggu ini. Untuk Mas Anang Kurniawan, tetap kami pertahankan untuk menjabat Persik Kediri. Mohon doa restu, kawan – kawan semua agar Persik di kompetisi tahun depan lebih baik,” jelas Mas Abu.

Seiring perjalanan waktu, Abah Ale kini menduduki jabatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Kota Kediri menggantikan Triyono Kutut, bergeser menjabat Kepala Dinas Sosial.

“Bagi saya semua pekerjaan harus dilakukan, meski ada satu sisi yang harus dikorbankan,” jawab AK dengan diplomatis.

AKSI: Anang Kurniawan, Manager Persik Kediri saat berkasi kala Persik tanding (duta.co/nanang)

Seperti diketahui, AK dikenal loyal dalam bekerja, karena merupakan lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN). Tanpa terasa, Manager Persik ini pernah dua tahun lebih menduduki jabatan staf ahli di pemerintah kota.

“Memang sempat muncul isu, saya akan mengajukan pindah ke Malang, karena akan mendapat jabatan promosi disana selain turut terlibat di Klub Arema. Namun semua itu tidak benar dan ternyata bapak walikota masih memberikan kepercayaan, akan saya jawab dengan bukti prestasi Persik di kompetisi tahun ini,” jelasnya.

Diakui Anang Kurniawan sebagai Manager Persik Kediri banyak menemui tantangan dan hambatan yang terjadi. Namun dibalik semua itu, Anang Kurniawan merasa ada kenikmatan sendiri mengelola klub bola yang memiliki pendukung sangat fanatik dan pernah merajai sepakbola di Indonesia.

Salah satu yang menjadi kelebihan dan menjadi senjata andalan yakni Persik Kediri terus memburu tradisi penyerang yang subur.  Persik Kediri punya tradisi bagus dimana mereka selalu diperkuat oleh penyerang-penyerang nomor satu di Indonesia. Sayang, saat ini Persik seolah kesulitan untuk menemukan sosok penyerang subur untuk melanjutkan tradisi yang ada. Sejak melejit pada era awal 2000-an, Persik Kediri akrab dengan nama-nama penyerang yang haus gol setiap musimnya. Bukan hanya talenta asing, tim berjulukan Macan Putih juga sempat diperkuat oleh penyerang lokal berlabel pilar timnas Indonesia.

Untuk kategori pemain asing, Persik pernah melambungkan nama Bamidele Frank Bob Manuel. Ada juga sosok Cristian Gonzales, yang pernah menjadi ikon Persik selama beberapa tahun. Lalu ada beberapana nama penyerang lokal yang sempat membuat lini depan Persik dan begitu disegani. Mereka antara lain:  Musikan, Johan Prasetyo, Budi Sudarsono, Saktiawan Sinaga hingga era Yongki Aribowo.

Kini pasca melambungkan nama Yongki Aribowo, Persik seperti kesulitan untuk kembali menemukan penyerang haus gol lagi.Kendala ini masih terjadi dalam persiapan Persik menuju ke kompetisi Liga 2 yang telah dimulai sejak 19 April 2017 lalu. ”Saat ini, kami tinggal membutuhkan sosok pemain senior di posisi penyerang. Kami masih dalam perburuan dan mengincar pemain itu,” kata pelatih Persik KediriBejo Sugiantoro.

Kebutuhan Bejo akan pilar berkualitas pada posisi penyerang memang cukup mendesak, meski materi pemain yang saat ini ada sudah cukup baik. Namun, Bejo tidak memungkiri bahwa kehadiran sosok penyerang haus gol akan melengkapi tim asuhannya. ”Sekarang, kami terus evaluasi dan koreksi tim dari kekuatan yang ada saat jeda pertandingan Bulan Ramadhan,” tuturnya.

Diketahui bersama, sosok striker tunggal kini diberikan kepada sosok pemain senior, Abanda Abdurahman didatangkan jelang pertandingan digulir. Pemain berperawakan gempal berpostur 185 cm ini pernah membela PSM Makasar dan Persegres. Dia bisa menempati posisi striker dan gelandang serang.

“Abanda sosok pemain yang kami cari. Selain pengalaman di liga kasta teratas, Abanda juga jago bola atas dan memiliki body ball yang kuat. Abanda juga bisa bermain diposisi gelandang serang,” ungkap Coach Bejo Sugiantoro, memang sangat mengharapkan ada sosok penyerang subur.

BERI SEMANGAT: Anang Kurniawan, Manager Persik Kediri memberikan semangat kepada pemain (duta.co/nanang)

Abanda sebelum di PSM Makasar, pernah memperkuat Perseba Bangkalan, Madiun Putra dan Persegres. Pemain kelahiran Makasar 24 Agustus 1990 lalu ini, pernah masuk skuad timnas U-21 dan U-23 dan timnas senior ke Bahrain.

Persik Kediri  merupakan klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Kediri, Jawa Timur. Tim ini mempunyai kandang di Stadion Brawijaya dan dijuluki Macan Putih. Persik Kediri mulai bermain di Divisi Utama Liga Indonesia pada tahun 2003. Klub ini didirikan pada tahun 1950 Pada tanggal 19 Mei.

Persik didukung suporternya yang militan yaitu Persikmania yang terbentuk pada bulan Februari 2001. motto dari Persik Mania sendiri adalah Salam Darah Ungu SELALU !!! Atau disingkat “SDU SELALU”. Seiring dengan berjalannya waktu, prestasi Persik menurun, sehingga banyak Persikmania yang mulai enggan menyaksikan laga Persik Kediri di Stadion Brawijaya.

Namun banyak juga bermunculan Persikmania dari generasi berikutnya dan kemudian membikin kelompok sendiri seperti Brigata Cyber-xtreme. Motto dari Brigata Cyberxtreme adalah “s1ung tajam”, yang merupakan singkatan dari “salam 1 ungu tampil atraktif juga militan” yang biasa menempati tribun utara. Selain itu ada juga yang menamai kelompoknya Hooliking,

Gerakan Cinta Persik (GCP) yang biasa menempati tribun timur sebelah selatan papan skor namun tetap dalam yel yelnya mereka masih menyebut dirinya Persikmania. (nanang priyo)

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry