Direktur Direktorat Sistem Informasi YPTA Surabaya, Supangat mereview produk buatan mahasiswa. Supangat adalah reviewer evaluasi hasil inkubator produk mahasiswa. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Dua belas tim Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya yang lolos Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Kemendikbudristek mengikuti kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) selama dua hari yakni Jumat (8/7/2022) dan Senin (11/7/2022). Kegiatan tersebut bentuk upaya pengembangan dan pembinaan kepada peserta P2MW.

Direktur Direktorat Sistem Informasi YPTA Surabaya, Supangat yang bertindak sebagai reviewer evaluasi hasil inkubator produk mahasiswa hadir dalam kegiatan yang digelar di Gedung Roeslan Abdulghani itu.

Dalam hal ini peran reviewer pada evaluasi mentoring dan coaching ini adalah memberikan masukan yang membangun untuk kesempurnaan produk-produk luaran kewirausahaan tim Untag Surabaya.

Supangat menilai produk yang dihasilkan para mahasiswa ini sudah sangat bagus. Namun, Supangat meminta mahasiswa hendaknya saling kerjasama dengan mitra-mitra yang terkait dengan luaran produk yang dihasilkan.

“Hal yang juga harus diperhatikan adalah data-data penunjang agar dapat dijadikan highlight pada penelitian kewirausahaan tersebut. Bisa dicari melalui jurnal-jurnal yang ada. Data-data inilah yang nantinya berpengaruh pada seluruh aspek produk kewirausahaan yang dihasilkan,” kata Supangat di hadapan para peserta.

Kreativitas dan inovasi mahasiswa juga sangat diperlukan sebagai penunjang akan hal-hal baru pada keberhasilan hasil luaran produk kewirausahaan.

“Luaran-luaran produk ini pasti sebelumnya sudah ada yang lebih berkembang, bagaimana caranya untuk menciptakan produk dengan inovasi baru sehingga menghasilkan produk dengan berbagai macam variasi,” ungkap calon peraih gelar PhD dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) ini.

Produk-produk luaran hasil usaha mahasiswa tidak hanya berupa makanan dan minuman, melainkan terdapat produk riset penelitian berupa ionisasi udara dan produk digitalisasi yang dikembangkan pada strartup digital, dengan harapan produk-produk luaran hasil P2MW ini dapat di komersialisasikan kepada masyarakat.

Kepala Pusat Inovasi Dan Kewirausahaan LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Luvia Friska Narulita menjelaskan bahwa pada masa inkubasi berlangsung selama 6 bulan digenapi dengan mentoring pada peserta P2MW

“Masa inkubasi pada inkubator bisnis LPPM Untag Surabaya berlangsung selama 6 bulan. Kegiatan Evaluasi P2MW Mentoring & Coaching Inkubator Bisnis ini untuk membantu kebutuhan peserta P2MW pada proses pengembangan usaha dan produk, mulai dari pemasaran, pengemasan, legalisasi produk,” pungkasnya

Staf Kewirausahaan di Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) Untag Surabaya, Rahma Kusumasari memaparkan harapan tim partisipan Untag Surabaya mendapat kesempatan untuk lolos seluruhnya.

Dikatakannya partisipan yang belum juara dari Untag sendiri masuk 47 proposal, lalu di-screaning mana yang memiliki kualifikasi untuk didanai. Terdapat 12 tim terpilih yang di inkubasi oleh LPPM.

“Kita mendelegasikan tim yang terkualifikasi untuk diikutkan di pameran dan bazar wirausaha nasional. Rasio yang biasa lolos sekitar 2-3 tim per tahun. Semoga tahun ini bisa lolos lebih dari 3. Sesuai dari arahan Kemendikbud maksimal mengirimkan 6 timm, harapan kita keenam team tersebut semuanya bisa lolos,” tutur Rahma.

Terdapat beberapa rangkaian pada Program Kewirausahaan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, mulai dari penyaringan (screening) hingga proses inkubator bisnis dari LPPM Untag Surabaya.

Skema inkubasi pada inkubator bisnis, Untag Surabaya mengambil dari hasil penyaringan (screening) oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) Untag Surabaya yang kemudian melakukan proses mentoring dan coaching oleh pihak LPPM Untag Surabaya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry