WISUDA : Suasana gladi bersih wisuda ke- 101 UM. (duta.co/dedik ahmad)

MALANG | duta.co – Universitas Negeri Malang akan menggelar prosesi wisuda ke 101. Dengan angka melebihi Sertus kali tersebut, perguruan tinggi ini kenyang pengalaman. Kampus ini membuktikan telah berhasil mencetak manusia yang siap berkompetisi.

Wakil Rektor III, Dr. Mu’arifin, M.Pd, mengatakan, prosesi wisuda merupakan salah satu bentuk bukti bahwa mereka sudah menyelesaikan kurikulum yang ada di UM. Dimana secara kurikulum UM telah mencetak anak jaman, dalam artian mencetak orang-orang yang siap untuk berkompetisi di jamannya.

“Pada era revolusi industri 4.0 yang menuntut kempetensi-kompetensi tertentu, UM pada wisuda kali ini sudah meluluskan 1.255 wisudawan yang artinya kita sudah menyiapkan para lulusan yang siap menghadapi tantangan ke depan. Seperti visi misi pendidikan di Indonesia yaitu mencetak insan-insan yang cerdas dan kompetitif,” jelasnya usai menghadiri gladi bersih wisuda di Graha Cakrawala, Jumat (7/2).

Nantinya diharapkan kompetensi-kompetensi yang telah mereka miliki selama mengikuti perkuliahan tersebut dapat dijadikan sebagai modal awal dalam menghadapi tantangan jaman yang semakin kompleks.

“Kata kuncinya adalah anak jaman, yaitu lulusan yang sesuai dengan jamannya. Jaman saya dulu lulus dengan anak jaman sekarang berbeda, tantangannya juga akan berbeda,” ucapnya.

Menurutnya, anak jaman sekarang memerlukan 4 C yaitu Critical thingking, Creativitas, Communication skills dan Collaborative ability. Empat C inilah yang harus ditekankan. Apalagi sekarang menterinya ada kecenderungan kuat di vokasi, sehingga nantinya akan ada penyesuai tersendiri dalam hal itu.

Namun demikian, disampaikan Mu’arifin, perlu diingat bahwa vokasi hanya merupakan salah satu aspek, tidak semuanya harus dilarikan ke vokasi. Karena di dalam perguruan tinggi itu ada dua, menghasilkan lulusan yang kuat dalam bidang akademik dan kuat di bidang profesional.

“Perguruan tinggi juga harus menyiapkan para ahli yang mengembangkan ilmu yang digunakan untuk pengembangan ilmu itu sendiri. Kalau profesional vokasi itu kan ilmu digunakan untuk terapan di dalam menekuni profesi-profesi tertentu. Tetapi perguruan tinggi kan juga menyiapkan untuk tenaga keahlian lain dalam bentuk akademik,” urainya.

Ia menambahkan, menteri kita sekarang kecenderungannya masih vokasi tapi tidak menyempitkan makna fungsi dari perguruan tinggi sebagai penghasil tenaga akademik dan tenaga profesional.

Wisuda tersebut diikuti 1.255 orang lulusan yang terdiri dari 50 orang program Doktor Kependidikan, 162 orang program Magister Pendidikan, 7 orang program Magister Non Kependidikan, 567 orang program Sarjana Kependidikan, 382 orang program Sarjana Non Kependidikan, 19 orang program Diploma III Non Kependidikan, dan 68 orang program Profesi Guru (PPG).

Sebagai informasi, dengan bertambahnya lulusan pada Wisuda ke-101 tersebut, maka UM telah berhasil meluluskan sebanyak 133.379 orang. Mereka terdiri atas 1.825 orang program Doktor, 9.918 orang program Magister, 84.126 orang program Sarjana; 16.999 orang program Diploma III; 1.696 orang program PPG; dan 18.815 orang program Non Gelar. dah

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry