TOLAK KAMI: Sejumlah pimpinan LSM dan tokoh masyarakat Kota Madiun, secara bergantian orasi menolak kehadiran KAMI, dibawah pengawalan ketat aparat keamanan. (Foto: Agoes Basoeki)

MADIUN | duta.co — Puluhan perwakilan Ormas di Kota Madiun menggelar aksi Tolak Keberadaan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Kota Madiun dan Jawa Timur, di Monomen Gembok Kejujuran di Lapangan Gulun Selatan, Kota Madiun, Rabu (2/9/2020) siang.

Demikian disampaikan dalam “Pernyataan Sikap Mereka Ormas Kota Madiun Bersatu”, dan orasi sejumlah perwakilan Ormas dan tokoh masyarakat. Mereka juga membentangkan poster “Menolak Masuknya Keberadaan KAMI, Demi Kesatuan dan Persatuan Bangsa Indonesia, NKRI Harga Mati” dan bendera merah-putih.

“Kehadiran dan keberadaan KAMI sebagai pemecah belah bangsa hingga mengadu domba sesama anak bangsa. Saya dan rekan-rekan, maka itu menolak hadir dan terbentuknya KAMI di Kota Madiun khususnya dan Jatim pada umumnya,” ujar Ketua LSM Abimantrana Herutomo.

Menurutnya saat kondisi bangsa dalam pandemi Covid-19, mereka (KAMI) bukannya bersatu padu dengan komponen bangsa lainnya untuk meringankan beban pemerintah dan rakyat. Justru, mereka merongrong bangsa dengan menganggap para pemimpin bangsa telah bekerja keras, tanpa kenal lelah.

Senada disampaikan, Ketua LSM Wahana Kedaulatan Rakyat (WKR) Budi Santosa menganggap terpurukjya seluruh sendi kehidupan akibat Covid-19, tidak hanya dialami bangsa Indonesia sendiri. Apalagi, mereka menganggap pemimpin bangsa tidak becus bekerja dan meminta agar diturunkan dari jabatannya.

“Hampir seluruh bangsa di dunia ini terkena imbas Covid-19, daripada hanya bisa mencaci-maki. Berikan solusi dan bergandengan tangan dengan komponen bangsa lainnya, membantu pemerintah.Saya tegaskan tuntutan agar Presiden-Wakil Presiden diturunkan adalah inskonstitusional,” tandasnya.

Begitu juga disampaikan Suhardo perwakilan tokoh masyarakat menegaskan menolak seluruh alasan atau dalih disampaikan KAMI. “Kondisi bangsa lagi terpuruk akibat pandemi Covid-19, hendaknya bersama-sama atau bahu membahu dengan pemerintah, TNI, Polri serta lainnya mencarikan jalan keluar terbaik,” ujarnya.

Dilaporkan, selama aksi Pernyataan Sikap Ormas Kota Madiun Bersatu, dibawah pengawalan ketat aparat keamanan. Aksi diakhiri seluruh peserta dengan mencium sang merah-putih, massa pukul 11.30 membubarkan aksi dengan damai. (ags)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry