DUKUNGAN : Ibu kandung bersama sahabat korban memberikan dukungan saat korban dimintai keterangan tim Penyidik PPA Polres Kediri (duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI| duta.co -Diduga ada gangguan kejiwaan pada korban, N (12) siswa SD Negeri di Kota Kediri mengaku menjadi korban pemerkosaan kelompok punk dilakukan hingga beberapa kali di sejumlah tempat.
Saat Dimintai keterangan kepada tim Penyidik Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Kediri, bertempat di Balai Penyuluhan KB Kelurahan Bangsal, Selasa (30/1), pengakuan diberikan berubah – ubah dan tidak stabil.
Dijelaskan Kabid Trantibum Satpol PP Kota Kediri, Nur Khamid saat korban terjaring di Perempatan Alun – Alun Kota Kediri, kemudian diajak melakukan penangkapan atas pelaku yang melakukan tindakan biadab ini, terlihat polos memberikan keterangan.
Namun setelah kasus ini dilimpahkan Kepolisian, dikabarkan siswi masih duduk di bangku kelas VI ini mengaku pelakunya hanya dua orang saja.
“Awalnya dia mengaku pelakunya tujuh orang, kemudian saat dimintai keterangan polisi menjawab pelakunya hanya dua orang saja. Termasuk dia mengaku hanya tinggal bersama neneknya di Kelurahan Banjaran Kota Kediri,” jelas Nur Khamid.
Dengan dibantu Tim Respon Cepat, sinergi Dinas Pendidikan, Satpol PP dan Satgas Perlindungan Anak (PA) pada Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3P2KB), akhirnya kedua pelaku berhasil diamankan di salah satu warnet di Kawasan Terminal Simpang Lima Gumul (SLG)
Adapun kedua pelaku, NN (21) Desa Wonorejo Kecamatan Wates dan ANH (15) warga Desa Doko Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri, saat ini telah mendekam di Tahanan Mapolres Kediri. Untuk membuktikan bahwa korban tidak tinggal bersama neneknya dikabarkan menderita sakit, Titin (40) ibu kandungnya, turut dihadirkan saat korban dimintai keterangan, didampingi sejumlah teman bermainnya.
Pengakuan polos, disampaikan dua siswi masih berseragam sekolah saat pemeriksaan berlangsung, mengaku sahabat dekat korban.
“Pelakunya memang suka main perempuan. Ada juga teman saya yang diajak pacaran terus diajak berhubungan badan. Sempat menolak, tapi karena diancam akhirnya dilakukan hingga beberapakali. Sekarang anaknya tidak mau sekolah,” jelas salah satu sahabat korban, ditemui di Halaman Balai Penyuluhan KB Kelurahan Bangsal.
Apakah mereka terbiasa hidup di jalanan? Kedua gadis masih duduk di bangku SMP ini, mengaku telah terbiasa mengkonsumsi narkoba jenis pil dobel L, minuman keras dan merokok.
“Ini permasalahan harus dihadapi bersama baik pihak pemerintah melalui sekolah, orang tua dan lingkungan untuk menjaganya,” jelas Kasi Pengembangan Kapasitas Satpol PP Kota Kediri, Edi Santoso mendapat tugas mengawal temuan kasus ini. (nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry