Tampak Zakir Naik dan sejumlah pengasuh PP Gontor. (FT/MediaHarapan)

PONOROGO | duta.co – Luar biasa! Di sejumlah negara, termasuk Malaysia Dr Zakir Naik dipersoalkan, Pengadilan Tinggi Malaysia, Rabu 12 April, melakukan proses hukum terhadap pendakwah kenamaan asal India yang diadukan 19 aktivis Malaysia sebagai ancaman keamanan nasional. Tetapi, di Indonesia, tidak. Sambutan untuk Zakir Naik justru teramat istimewa. Ratusan polisi dan tentara itu berbaris rapi di Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor Ponorogo, Jawa Timur, Selasa sore (4/4/2017) menyambut Zakir Naik.

Zakir Naik merasa senang dan tersanjung dengan sambutan dari aparat keamanan ini. Pandangan dari wartawan, ratusan polisi dan tentara terlihat berbaris rapi di depan halaman Masjid UNIDA. “Saya sangat senang dan bangga dengan sambutan ini. Sambutan dari para tentara dan polisi,” ujar Zakir Naik di depan ratusan anggota Polri dan TNI.

Setelah memberi sambutan singkat, Zakir Naik berkeliling lapangan menyalami para anggota polisi dan TNI. Tak sedikit dari mereka minta berfoto bareng dengan Zakir Naik. Seperti diketahui, Selasa malam (4/4/2017) Zakir Naik mengisi ceramah umum di UNIDA Gontor, Zakir Naik berceramah di depan 20.000 peserta.

Antusias peserta yang tinggi sudah diantisipasi oleh panitia penyelenggara. Panitia menyediakan 3 Layar besar dengan Siaran Live Streaming di masjid Jami’ UNIDA yang berada di pintu masuk kampus UNIDA serta 2 layar lainnya di dekat lapangan depan Gedung Utama UNIDA tempat acara berlangsung.

Selain itu, pihak panitia juga menyiarkan secara langsung ceramah Zakir Naik yang dapat diikuti oleh masyarakat melalui Gontor TV dan radio Suara Gontor FM (Suargo), atau bisa juga dengan mendownload aplikasi Suargo di Playstore.

Pada kuliah umum kali ini panitia menyiapkan quota sebanyak 16000 peserta, pantauan di lapangan, ratusan orang nampak berkumpul di Masjid dan halaman masjid, sebagian lainnya berkumpul dan berdiri di sepanjang jalan menuju lokasi acara. Fariq Naik, putra Dr Zakir Naik mengisi ceramah terlebih dahulu kemudian dilanjutkan Dr Zakir Naik dengan Tema “Religion In The Right Perspective”.

Kritik Pemaksaan Agama

Menurut Zakir Naik, di Indonesia sering terdengar pemaksaan agama. “Dalam beberapa waktu saya keliling di Indonesia ini, sudah beberapa kali saya mendengar tentang paksaan memeluk agama yang tidak sekeyakinan. Apa yang dilakukan pemerintah kalian? Di negara dengan pemeluk agama mayoritas, kenapa hukum tidak melindungi rakyatnya?,” katanya.

Kritik Zakir Naik ini untuk menjawab pertanyaan seseorang terkait status agamanya. Karena keluarganya beda agama, maka di umur 8 tahun dia sudah dibaptis sama bapaknya.

Di India, kata Zakir Naik, dengan muslim sebagai minoritas, jika ada yang memaksa seseorang memeluk agama di luar keinginan sendiri, bakal ditangkap.

“Di Malaysia dengan 61% muslim, tidak boleh mengganggu dakwah. Kenapa di Indonesia dengan 220 juta dari 260 juta penduduknya beridentitas Islam, tidak ada perlindungan?” demikian kritik Zakir Naik. (mh,vi)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry