PENGGEREBEKAN: Tim Densus 88 Anti Teror melakukan penjagaan saat berlangsung penggeledahan di rumah terduga teroris berinisial ARD di Dukuh Segodo, Desa Karang, Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (15/8/2017). olisi berhasil menyita sejumlah barang bukti diantaranya dokumen, buku-buku, rompi, kaus lengan panjang, 8 buah keping VCD, dua buah ponsel serta beberapa SIM card. (antara)

BIMA | duta.co – Terjadi baku tembak antara kelompok bersenjata dengan Densus 88 di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (30/10). Mereka adalah anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) atau kelompok Munandar. Petugas berhasil menembak mati dua orang.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, target sasaran penindakan adalah Amir alias Dance yang masuk daftar pencarian orang (DPO) Poso. Yang kedua adalah Yaman yang diduga terkait JAT Bima. “Dua target tertembak, dua target lainnya melarikan diri,” ujar Kadiv Humas melalui pesan tertulis, Senin (30/10).

Dia menambahkan, Amir alias Dance dan Yaman diketahui tewas dalam baku tembak dengan polisi. Polisi juga menyita barang bukti berupa sebuah senjata rakitan yang saat ini dalam proses identifikasi. “Saat ini tim masih pengejaran dua target di hutan,” ujar dia.

Irjen Setyo menambahkan, tersangka diduga memiliki keterlibatan dengan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah yang telah tewas ditembak beberapa waktu lalu. Amir juga menerima perintah dari kelompok Santoso untuk aksi teror di Bima.

Santoso adalah Pimpinan Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Nama Santoso mencuat setelah mendalangi peristiwa penembakan anggota polisi di kantor Bank BCA, Palu, pada 25 Mei 2011. Setelah sempat bersembunyi di hutan belantara di Poso bersama kelompoknya, pada 18 Juli 2016, Santoso tewas dalam kontak tembak dengan petugas Satgas Operasi Tinombala.

Selain di Poso, Santoso diduga memiliki kaitan dengan sejumlah aksi terorisme di Solo, Bogor, Depok, hingga Tambora. Ustad Yasin yang pada saat itu tengah merintis pendirian Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) di Poso melirik Santoso. Pada Februari 2012, Ustad Yasin mengangkat Santoso menjadi Qoid (ketua) bidang Asykari JAT wilayah Poso. Sebab, Santoso saat itu masih memiliki dan menyimpan senjata api serta amunisi.

Pada akhir 2012 atau awal tahun 2013, Santoso bersama Daeng Koro mendeklarasikan berdirinya Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Sejak itu mereka melakukan perekrutan dan pelatihan militer (tadrib asykari) yang dilaksanakan beberapa kali di wilayah Pegunungan Biru, Poso Pesisir.

 

Jenazah Proses Evakuasi

Sementara itu, jenazah Amir alias Dance dan Yaman masih dalam proses evakuasi. “Informasi sementara, jenazahnya masih dalam proses evakuasi. Akan dibawa ke mana jenazahnya, kita belum tahu. Nanti tunggu informasi lebih lanjut dari Kapolres Bima Kota,” kata Wakapolda NTB Kombes Tajuddin di Mataram, Senin (30/10).

Hal itu diungkapkannya saat disinggung apakah dua jenazah terduga teroris asal Bima tersebut akan di evakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram. Tajuddin memastikan bahwa keduanya adalah anggota kelompok teroris yang menjadi target operasi pihak kepolisian, dalam hal ini Tim Detasemen Khusus 88/Antiteror.

Camat Ambalawi Rifai membenarkan telah terjadi baku tembak antara aparat kepolisian dengan terduga teroris di Gunung Mawu Rite, Bima, Senin (30/10) pagi. Kondisi terkini di Ambalawi berjalan normal. TKP baku tembak di pegunungan yang jauh dari permukiman penduduk.

Terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul melalui keterangan tertulis, Senin (30/10), mengatakan, kedua pelaku terkait penyerangan polisi di Bima, September lalu. “Pelaku diduga yang melakukan penembakan terhadap anggota Polri di Bima tanggal 11 September 2017,” katanya.

Dua Bripka Abdul Gafur (anggota Polsek langgudu) dan Bripka Zainal Abidin (anggota Sabhara Polres Bima Kota) ditembak di Penatoi, Mpunda, Kota Bima, 11 September 2017. Abdul terkena tembakan di bagian tulang panggul sebelah kanan. Sedangkan Zainal terkena tembakan di bagian bahu sebelah kanan. Mereka ditembak seusai mengantar anak mereka dari sekolah di lokasi berbeda. hud, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry