MERESMIKAN : Direktur pengembangan Teknologi Industri Kemenristekdikti, Hotmatua Daulay  memukul gong  meresmikan laboratorium kultur jaringan (tissue culture) di Fakuitas Teknobiologi Kampus ll Ubaya disaksikan President Direktur PT Kalbe Farma, Vidjongtius , Rektor Universitas Surabaya, Joniarto Parung , Deok-Chun Yang, Presiden Direktur Hanbang Bio Co Ltd, dan Simon Jontan, Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe. (duta.co/wiwik wulandari)

SURABAYA | duta.co –PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usaha PT Bintang Toedjoe, bekerja sama dengan Universitas Surabaya (Ubaya) dan Hanbang Bio (Kyung Hee University) Korea Selatan, meresmikan laboratorium kultur jaringan (tissue culture) di Fakuitas Teknobiologi  Kampus ll Ubaya Surabaya.

Direktur Pengembangan Tekno\ogi lndustri. Kemenristekdikti Dr. Eng. Hotmatua Daulay, M.Eng., B.Eng.meresmikan  laboratorium tersebut didampingi Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk.. Vidjongtius bersama Rektor Universitas Surabaya Prof. lr. Joniarto Parung. MMBAT.. PhD dan Prof. Deok-Chun Yang. Presiden Direktur dari Hanbang Bio Co Ltd (Kyung Hee University).

“Peresmian laboratorium kultur jaringan ini bentuk komitmen Kalbe mendukung terciptanya industri farmasi terintegrasi. Khususnya dalam hal kemandirian bahan baku produk serta inovasi memberi nilai tambah bagi produk yang dihasilkan,”  ujar Vindjongtius, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk.

Untuk itu jelas  Vindjongtius perusahaan kucurkan Investasi Rp 6 Miliar. Tak hanya dibidang kesehatan, Kalbe juga komitmen pada penelitian.  Pasalnya setiap tahunnya Kalbe mencanangankan Rp 200 hingga Rp 300 miliar untuk penelitian baik individu maupun institusi di dalam maupun di luar negeri.

“Kami berharap laboratorium menjadi Pusat Penelitian Kultur Jaringan di Indonesia yang dapat menghasilkan produk berkualitas yang dapat dinikmati masyarakat Indonesia. Dan ini contoh kami memfasilitasi penelitian khususnya gingseng, saat ini masih import tapi masa depan produksi dalam negeri jadi tidak import,” ujar Vidjongtius, Presiden Direktur PT Kalbe Farama Tbk, Rabu (18/7/2018)

Kalbe juga barusaha menyelesaikan pembangunan pabrik di Cikarang yang diresmikan oleh Presiden Jokowi berbasis biologi.

“Ini satu contoh bagaimana kami mengkomitmenkan diri bagaimana mengurangi secara bertahap ketergantungan import bahan baku jangka panjang,” ujar Vindjongtius.

Peresmian Laboratorium kultur jaringan bentuk komiten Bintang Toedjoe dan Kalbe mendukung kemandirian bahan baku. Saat ini hampir 90 persen produsen obat herbal masih mengimpor bahan baku. Bintang Toedjoe dengan produk herbal ingin mengurangi ketergantungan impor bahan baku herbal dengan mengembangkan bahan baku di dalam negeri melalui kultur jaringan.

“Kita produk leader  minuman kesehatan kan Extra Joss dari ginseng dan kita impor bahan baku. Makin lama makin besar importnya, dan itu jadi problem buat kami. Supaya mengurangi impor, kami anak perusahaan Kalbe mendukung visi misi pemerintah. Hal ini supaya jangan bahan baku diimport semua.

Pucuk dicinta ulampun tiba. Satanglah Ubaya dan alhli gingseng dari Korea, mau mengembangkan gingseng dengan tissue culture,” ujar Simon Jontan, Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe.

Simon menuturkan selain mengurangi import, misi lain di balik pengadaan laboratorium kultur jaringan tersebut adalah memeperkenalakan bahan herbal Indonesia.

Sehingga tak hanya ginseng yang terkenal di seluruh dunia, tetapi bahan herbal Indonesia seperti jahe merah juga bisa dikenal. Di laboratorium ini akan dikembangkan kultur jaringan dari gingseng dan jahe merah.

Kebutuhan bahan baku jahe merah dan ginseng bagi industri farmasi atau obat herbal di Indonesia selama ini 90 persen masih mengandalkan impor.  Dalam memproduksi produk-produk Bintang Toedjoe, pihaknya mengimpor kurang lebih sekitar 50 ton jahe merah dan ginseng dari China, India, hingga Korea.

“Bagi Ubaya, berdirinya laboratorium salah satu wujud kerjasama membangun sinergi akademisi dan industri. Menyatukan kapasitas dar keahlian yang ada di Ubaya dan di KyungHee University sebagai lembaga akademik. dengar PT Kalbe Farma Tbk sebagai pihak industri.” ujar Prof. Ir. Joniarto Parung, MMBAT.‚ Ph.D.  (imm)

 

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry