TIM SINKRONISASI ANIES-SANDI: Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno bersama Ketua Tim Sinkronisasi Sudirman Said menggelar konferensi pers di Rumah Partisipasi, Jalan Borobudur, Jakarta, Senin (15/5). Tim Sinkronisasi beranggotakan tujuh orang: Edriana Noerdin, Eko Prasojo, Fadjar Pandjaitan, Rikrik Rizkiyana, Marco Kusumawijaya, Mohammad Hanief Arie Setianto, dan Untoro Hariadi. (ntr)

JAKARTA | duta.co – Tim Sinkronisasi, satu dari tiga tim yang membantu gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, menyatakan resmi bekerja mulai Senin (15/5). Tim yang diketuai oleh mantan Menteri ESDM Sudirman Said itu juga diperkenalkan secara langsung oleh Anies dan Sandi.

“Kami siap bekerja untuk membantu pelaksanaan program bagi gubernur dan wakil gubernur terpilih,” kata Sudirman Said, dalam sebuah konferensi pers di Rumah Partisipasi, Jalan Borobudur Nomor 2, Menteng, Jakarta Pusat, siang kemarin.

Biaya-biaya yang dikeluarkan tim akan ditutupi dari kantong Anies dan pasangannya, Sandiaga Uno. Juga dari anggota tim pemenangan. “Biaya tim dari kita sendiri. Tempat juga kita pinjam,” kata Anies pada kesempatan tersebut.

Anggota Tim Sinkronisasi yang hadir juga turut diperkenalkan satu per satu. Adapun tujuh orang lainnya merupakan kumpulan praktisi, akademisi, dan juga ada mantan birokrat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Mereka yang masuk dalam Tim Sinkronisasi Anies-Sandi adalah Edriana Noerdin, Eko Prasojo, Fadjar Pandjaitan, Rikrik Rizkiyana, Marco Kusumawijaya, Mohammad Hanief Arie Setianto, dan Untoro Hariadi.

Edriana berpengalaman dalam hal gender spesialis di sejumlah organisasi internasional. Dia juga kerap membantu merumuskan program pengentasan kemiskinan yang berpihak pada perempuan.

Kemudian, Eko Prasojo adalah guru besar dan dekan Fakultas Administrasi Universitas Indonesia sekaligus mantan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi periode 2011-2013. Eko juga tercatat aktif di sejumlah organisasi yang berkaitan dengan administrasi publik dan birokrasi nasional.

Berikutnya, mantan Sekretaris Daerah DKI Jakarta 2010-2013 Fadjar Pandjaitan. Fadjar juga tercatat memiliki pengalaman di lingkungan pemerintah daerah, dengan menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Barat (2004-2008) dan Asisten Sekda DKI Jakarta Bidang Pemerintahan (2008-2010).

Lalu, Rikrik merupakan social entrepreneur dan advokat yang tergabung dalam kepengurusan DPP Peradi (Perhimpunan Advokat Indonesia).

Selanjutnya, Marco yang selama ini dikenal sebagai peneliti dan perencana perkotaan, disusul dengan Hanief selaku akuntan, dan Untoro sebagai staf pengajar di Universitas Janabrada Yogyakarta.

Tim sinkronisasi akan bekerja menerjemahkan semua masukan dan ide dari warga Jakarta yang dihimpun melalui Rumah Partisipasi.

 

Fokus Tim Sinkronisasi

Sudirman Said selaku ketua tim sinkronisasi mengatakan, akan fokus bekerja pada program yang telah dijanjikan kepada warga Jakarta. Sudirman memastikan tidak akan menilai kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di Pemprov DKI.

“Yang bukan scope kami adalah me-review urusan-urusan staf. Me-review SKPD. Tugas kita fokus pada program. Kami mengerjakannya dengan sangat teknis, menghasilkan dokumen-dokumen atau masukan-masukan bagi dua dokumen penting tadi, RAPBD dan RPJMD yang sifatnya jangka menengah,” kata Sudirman di Rumah Partisipasi, Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/5).

Sudirman justru akan berkomunikasi dengan semua SKPD untuk saling bertukar informasi. Ia ingin ada integrasi program dari Anies-Sandi dengan Pemprov DKI Jakarta.

“Pada waktunya kita akan berkomunikasi dengan SKPD untuk mendapat informasi bagaimana proses penyusunan dokumen-dokumen yang tadi disebutkan. Di situlah nanti terjadi integrasi apa yang bisa kita masukkan dalam proses yang sedang dikerjakan oleh seluruh instansi pemerintah DKI,” tutur Sudirman.

Tim transisi menggandeng mantan Sekda DKI Jakarta Fadjar Pandjaitan untuk berhubungan dengan SKPD. Sudirman yakin pengalaman yang dimiliki Fadjar akan mempermudah integrasi program.

“Kami ada Pak Fadjar, beliau birokrat, pernah menjabat sebagai sekda dan Plt gubernur. Pak Fadjar akan sangat kuat backup dari segi pengalaman beliau di birokrasi DKI, juga fokus pada melihat existing program yang merupakan kewajiban juga dan masih dilanjutkan oleh pasangan Pak Anies-Sandi,” ucap Sudirman.

 

Pertemukan dengan Djarot

Sudirman Said juga memastikan dalam waktu dekat pihaknya akan mengatur pertemuan dengan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Pertemuan itu akan dilakukan dalam rangka membahas sejumlah program untuk diterapkan di Jakarta saat Anies-Sandiaga resmi menjabat.

“Kami berharap, dalam waktu dekat, Pak Gubernur dan Wakil Gubernur (terpilih) bisa bertemu dengan Pak Plt Gubernur bersama timnya untuk secara formal mulai berkomunikasi,” katanya.

Tim Sinkronisasi merupakan satu dari tiga tim yang dibentuk untuk membantu Anies-Sandiaga mempersiapkan diri sebelum dilantik pada Oktober 2017. Dua tim lainnya adalah Tim Pengarah dan Tim Pakar.

Tugas Tim Pengarah adalah menampung aspirasi dan gagasan warga untuk pembangunan Jakarta. Masukan warga akan dibahas oleh Tim Pakar, kemudian Tim Sinkronisasi bertugas menyusunnya jadi dokumen untuk dimasukkan ke dalam Rancangan APBD 2018 dan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) DKI Jakarta.

Selain mengatur janji bertemu dengan Djarot, Tim Sinkronisasi akan menemui tiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tim tersebut akan memelajari dan meminta gambaran dari masing-masing SKPD mengenai apa saja yang dibutuhkan untuk menyusun dokumen RAPBD dan RPJMD.hud, kcm, dit

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry