Dokumentasi pendistribusian ijazah siswa lulusan SMAN 1 Ngrambe. (mifta/duta.co)

NGAWI | duta.co – Kepala SMAN 1 Ngrambe, Tjahjono Widijanto, kembali memberi klarifikasi terkait adanya informasi penahanan ijazah siswa lulusan 2023. Dikatakannya, ada kesalahpahaman dalam konteks pengambilan ijazah.

“Pada saat pengambilan ijazah, terjadi miskomunikasi, siswa tersebut disuruh menunggu, namun langsung pulang. Sehingga, ijazah diantar ke rumahnya oleh tim pendistribusian sekolah,” jelas Tjahjono mengklarifikasi. Minggu, (27/8/2023)

Tjahjono menjelaskan, berbagai faktor siswa lulusan tidak segera mengambil ijazahnya, seperti tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, pergi ke luar kota untuk bekerja, dan merasa belum membutuhkan ijazah dengan alasan lain seperti menikah.

“Seharusnya dalam hal ini, sekolah sudah beres urusan ijazah, akan tetapi kita juga memberikan batas waktu untuk ijazah yang belum di ambil. Maka, tim pendistribusian sekolah akan mengantarkannya ke rumah siswa,” jelas Tjahjono.

Ia menambahkan, terkait ijazah siswa yang belum di ambil, sudah menjadi tanggungjawab sekolah untuk segera mendistribusikannya ke rumah siswa, sehingga dapat di manfaatkan sesuai keperluan masing-masing siswa.

Sementara, dari salah satu siswa lulusan SMAN 1 Ngrambe, yaitu, Ade, warga Desa Sekaralas Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi tersebut mengucapkan terima kasih atas ijazah yang diantar ke rumahnya tanpa harus membayar kekurangan biaya administrasi komite.

“Terima kasih kepada Bapak/Ibu Guru, SMAN 1 Ngrambe, karena ijazah saya diantar kerumah, dan tidak disuruh membayar kekurangan administrasi komite,” ucap Ade, berharap segera mendapat pekerjaan.mif

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry