SURABAYA | duta.co – Tidak biasanya, politisi PSI (Partai Solidaritas Indonesia) berpenampilan kalem. Biasanya keras, seperti mengumbar kata ‘Kadrun’. Tetapi, kali ini, membaca akun Twitternya @GunRomli (GR), terasa lembek alias lunak.

Jika ada kekurangan di Jokowi, tidak sampe layak dihina seperti Firaun, jika ada kelebihan Emha Ainun Najib enggak sampe level Nabi Musa & Sabrang seperti Nabi Harun,” cuit Guntur dalam akun Twitternya @GunRomli yang terlihat duta.co, Rabu (18/1/23) dan terkutip CNNIndonesia.com (Selasa 17/1/23).

Padahal, biasanya, isi twitter @GunRomli sangat keras. Seperti cuitan soal Anies Baswedan: Anies vs Yohanies. Lalu ada lagi kalimat : Programnya Yohanies, yg meleset dr target & bukan unt warga gak mampu, eh korupsi di mana2, stlah kasus Munjul, skrng kasus Cakung. Jgn berlindung di balik pencapresan.

Lembeknya melawan Cak Nun juga kelihatan di komentar @GunRomli berikutnya: “Saya pribadi tdk setuju Emha Ainun Najib dilaporkan ke polisi krn ucapannya yg menghina Jokowi, krn dia ngomong di publik, ya rame2 saja reaksi kritik dia di publik. Kecuali klau nama2 yg disebut mau lapor, itu hak2 pribadi, tp saya yakin Jokowi tdk mau ngurus mulut celometan.”

Ada lagi: “Cak Nun itu dikenal kiai mbeling, asyik gojlok2an, klau dia ngejek bisa diejek balik, fans2nya yg ngamukan berarti baru lahir, atau mualaf gak tau Cak Nun yg dulu.”

Cuitan @GunRomli ini mendapat tanggapan singkat dari  @PakDheGondrong. “Pengecut amat lu @GunRomli, bikin cuitan tapi komentar dibekukan. Takut dirujak jamaah Maiyah ya? Tenang saja ada saatnya ente tergeletak di jalanan dg memalukan.”

Ya! Potongan video dari ceramah Cak Nun, memang, sempat viral di media sosial. Dalam video tersebut Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman. Cak Nun juga menyinggung soal Pemilu 2024. Tapi, semua itu potongan video.

Kata Cakl Nun: Hasil pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul tidak. Bahkan juga algoritma pemilu 2024. Kan, enggak mungkin menang, wis ono sing menang saiki,” kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.

“Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga. Terus Haman yang namanya Luhut,” tambahnya.

Cak Nun menilai seluruh sistem dan instrumen politik di Indonesia sudah dipegang oleh Firaun, Haman dan Qorun. “Negara kita sesempurna dicekel oleh Firaun, Haman, dan Qorun. Itu seluruh sistemnya, seluruh perangkatnya, semua alat-alat politiknya sudah dipegang mereka semua. Dari uangnya, sistemnya, sampai otoritasnya, sampai apapun,” kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.

Karena potongan video, tentu, kita belum mengetahui isi aslinya, termasuk di mana dan kapan video itu dibuat.  (mky,cnnindonesia.com)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry