Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi menyerahkan piala pada pemenang SMA Double Track. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – PROGRAM SMA Double Track (DT) yang digagas Dinas Pendidikan Jawa Timur dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, menggelar Festival Millennial Entrepreneur Award (MEA) 2022, Selasa (13/12/2022).

Di ajang itu pula sebanyak 12 perwakilan sekolah dan Kelompok Usaha Sekolah (KUS) memamerkan berbagai produk yang mereka hasilkan.

Ketua Tim SMA DT, M. Zainul Asrori, mengatakan, tema yang diambil pada festival tahun ini adalah Berlatih dengan Giat, Mandiri Lebih Cepat.

Tema ini diambil terkait dengan fokus pelaksanaan program DT tahun keempat yang menitik beratkan pada pendirian KUS.

Selain itu fokus pada kemandirian peserta untuk berlatih dan berwirausaha serta memperbanyak alumni pelatihan yang membuka usaha mandiri dan menyerap tenaga kerja terampil.

“Sebanyak 1.541 KUS SMA Double Track sudah terbentuk dan menghasilkan berbagai produk berkualitas dan layanan jasa,” kata Zainul Asrori.

Asrori menjelaskan, sebenarnya KUS mirip dengan UMKM. Bedanya, pelakunya adalah siswa dari sekolah yang tergabung dalam program SMA DT.

KUS merupakan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 hingga 6 siswa. Dibuat kelompok kecil agar dapat efektif dan gesit kiprahnya. Dalam satu sekolah penyelenggara DT dapat dibentuk sejumlah KUS sesuai kebutuhan dan hasil kesepakatan siswa.

“Biasanya kelompok KUS memiliki anggota dengan keterampilan sejenis, misalnya kelompok tata boga atau kelompok tata busana. Tapi tidak menutup peluang KUS beranggotakan lintas bidang keterampilan,” katanya

Dikatakan, pembentukan KUS dilakukan dalam rangka memacu siswa agar segera melakukan aksi nyata. Dalam kelompok-kelompok kecil mereka akan cepat solid dalam berkarya. Kehadiran beberapa KUS di satu sekolah juga akan memunculkan kompetisi maupun kolaborasi yang sehat di antara mereka, sehingga masing-masing KUS terpacu untuk menunjukkan eksistensi dan kemandiriannya.

Asrori menjelaskan, pelaksanaan Program DT tahun ini memasuki tahun keempat dengan sasaran pengembangan alumni yang berkompetensi, mampu bekerja dan berwirausaha. Fokus pelaksanaan tiap tahunnya berbeda sebagai upaya untuk menciptakan keberlanjutan. Di tahun pertama kami focus pada pelaksanaan pelatihan dengan pembuatan modul-modulnya, tahun kedua fokus ke pengembangan produk berkualitas.

Tahun ketiga pada pemasaran komunitas, dan tahun keempat fokus pada pemberdayaan KUS dan penguatan alumni program DT untuk memperluas usahanya dengan bantuan modal dari perbankan.  Saat ini Bank yang sudah siap mensupport Bank BPR UMKM Jawa Timur.

Karena itu, katanya, pada festival MEA tahun ini pihak panitia akan mengundang beberapa alumni Program DT yang kami nilai telah berhasil baik di dunia kerja maupun sebagai wirausahan muda.

“Kami bangga menjalankan program ini, karena ditahun keempat sudah mulai terlihat manfaat dan hasilnya. Produk dan jasa yang dihasilkan sudah mencapai 1.060 jenis dengan jumlah transaksi mencapai Rp 1,715 miliar. Sebuah angka nilai yang pantastis dihasilkan dari sekolah. Keterampilan tata boga dan kecantikan peraih transaksi terbesar. Sedang untuk KUS yang memperoleh transaksi terbesar masing-masing pengolahan pastry bakery dan merias wajah panggung,” katanya.

Dalam MEA kali ini diikuti oleh 133 sekolah dari 28 kabupaten di Jatim. Dalam ajang ini diserahkan pula penghargaan enterpreneur milenial dalam 12 kategori, mulai produk terbaik dan terlaris, advertising tiktok, pembuatan video tutorial, pengembang DT-Mart, dan kerjasama kemitraan dunia usaha dan industri.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi mengatakan SMA DT memberikan banyak manfaat bagi siswa. Khususnya siswa SMA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.

“Karena 67 persen siswa SMA DT itu tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Kalau ini tidak dibekali keterampilan, akan menimbulkan permasalahan baru,. Dengan SMA DT ini akhirnya mereka memiliki keterampilan untuk memulai usaha sehingga bisa menciptakan lapangan kerja baru,” ungkapnya.

Tidak mengherankan banyak lulusan SMA DT yang sudah memiliki usaha sendiri dengan penghasilan mencapai Rp 8 juta – Rp 30 juta per bulan. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry