Tampak sebagian seniman Pasuruan saat bersama Emil Dardak. (FT/barometerjatim.com)

PASURUAN | duta.co – Di tengah pandemi Covid-19 ini, dampaknya tak hanya menimpa kalangan buruh pabrik maupun pedagang kecil lainnya. Namun para seniman di Kabupaten Pasuruan ikut terimbas karena sepinya job.

Maka, masyarakat seni ini pun kelimpungan untuk menopang keseharian mereka selama ini.

Fenomena ini terungkap dari beberapa seniman dari berbagai cabang seni dan komunitas kesenian beramai-ramai menyampaikan uneg-unegnya di akun Ki Bagong Sabdo Sinukarto, seperti terpantau duta.co, Selasa (12/5/2020).

Curahatan mereka beragam, seperti tak adanya perhatian Pemkab Pasuruan terhadap para pekerja seni terdampak Covid-19.

Cucuk Grenk, seniman Jaranan, keluhkan saat ini seniman butuh bukti pemerintah terutama untuk kebutuhan sehari-hari yang tak terpenuhi karena tidak ada job.”Hallo Gus, masyarakat butuh bukti. Butuh masker. Butuh sembako. Butuh dana atas kebijakan pemerintah,” papar Cucuk Grenk, pada akunnya.

Sementara itu, akun Dalang Sejuta Umat yang kesehariannya berprofesi sebagai Badut jalananan ini mengaku kostumnya sejak ada pendami, kondisinya lusuh lama gak terpakai. Bahkan dirinya mengaku selama ini hanya tahu Bupati Pasuruan cuma dari foto saja,” ungkap Badut yang juga seniman ludruk ini.

Ki Bagong, sapaan akrab Ketua DK3P kepada wartawan mengatakan, sambatan para seniman tersebut adalah kondisi riil kehidupan para pekerja seni di Kabupaten Pasuruan.”Ini kondisi riil, pemkab pasuruan seharusnya segera mengambil langkah nyata dan tidak hanya sekedar retorika semata,” ungkap dia. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry