GRESIK | duta.co – Tidak hanya TNI ataupun Polri, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Gresik, diikuti pasukan yang cantik-cantik meningkatkan penjagaan keamanan. Hingga hari kedua di bulan suci Ramadhan, mereka melakukan penyisiran warung-warung yang sengaja buka disiang hari. Dengan tidak ditutupi alias dibuka saat berlangsungnya ibadah puasa.
Dilakukannya penyisiran warung warung seperti itu mengacu adanya seruan moral yang diberikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik. Menghimbau kepada para pemilik rumah makan, restoran, warung dan sebagainya agar tidak membuka usahanya secara transparan. Sebab dapat menganggu kekhusyukan orang yang berpuasa dan dapat mencederai keberadaan Gresik sebagai kota Wali dan Kota Santri.
“Beberapa warung kita beri imbauan sekaligus seruan yang diberikan MUI di atas. Hingga dua hari ini kami lakukan pengawasan di Gresik perkotaan. Bisa jadi beberapa hari kedepan menyasar ke wilayah utara dan selatan,” terang Moelyono kepala bidang Trantibum Dinas Satpol PP, Jumat (18/5/2018).
Ia menuturkan tidak hanya penertiban warung warung makan saja, namun warung yang buka malam hari pun disasar. Terutama warung yang memiliki pramusaji dan juga penyedia musik (karaoke) dimana sama-sama menganggu ketertiban warga sekitar. Sejauh ini tidak ada masalah berarti, sebab masih banyak warung yang tutup, biasanya mendekati lebaran mereka membuka warungnya secara terbuka.
“Biasanya warung warung itu buka saat pertengahan hingga mendekati lebaran, kami tetap imbau untuk tidak membuka warungnya secara terbuka saat siang hari. Kita terus lakukan pengawasan,” tukas Moelyono.
Ditambahkan, anggotanya kini telah disebar melakukan patroli rutin mulai awal Romadhon hingga lebaran nanti. Penertiban penjual atau pedagang kaki lima yang nakal pun tidak lepas dari penertiban yang dilakukan pihaknya. Seperti halaman pasar Gresik yang biasa dipadati PKL hingga menggagu jalan, kini dijaga anggota Satpol PP. (gus)
