Guru Besar Universitas Islam Malang (Unisma), Prof Dr Mas’ud Said PhD

SURABAYA | duta.co – Pengukuhan guru besar KH Asep Saifuddin Chalim yang gelar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Sabtu (29/2/2029) menjadi momen istimewa bagi dunia akademis.

Perhelatan tunggal pengukuhan guru besar tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terbang langsung dari Istana Negara Jakarta.

Secara khusus, Prof Mas’ud juga memberi apresiasi luar biasa kepada Kiai Asep, karena eksperimennya yang lebih dari 30 tahun di dunia pendidikan.

“Eksperimen ini yang jarang berani diimplementasikan, bahkan oleh guru besar lainnya. Jadi citra Menara Gading itu sudah diruntuhkan oleh Kiai Asep, dan  sekarang sudah menjadi Menara Air,” kata Guru Besar Universitas Islam Malang (Unisma), Prof Dr Mas’ud Said PhD, Minggu (1/3/2020).

Menara Gading, pepar Prof Mas’ud, adalah citra ilmuwan, cendekiawan, yang hanya bertengger di menara tanpa menyentuh masyarakat secara langsung.

Dia berada di wilayah tersendiri yang menyendiri, tidak sampai landing ke masyarakat. Jadi Menara Gading adalah olok-olok bagi dunia praktisi, yang menunggu manfaat langsung dari cendekiawan.

“Dan Kiai Asep yang meruntuhkan Menara Gading itu,” tandas Prof Mas’ud yang juga ketua PW Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim tersebut.

Sebaliknya, Menara Air adalah menara yang bisa memberikan aliran kedamaian, kesuburan bagi dunia akademik dan kemasyarakatan.

“Nah, Menara Air itu adalah Kiai Asep. Menara yang di dalamnya ada pipa-pipa yang bisa menyuburkan, dan bisa untuk air minum bagi orang-orang yang membutuhkan,” ujarnya.

Jadi idealnya dunia pendidikan, akademisi, cendikiawan itu Menara Gading apa Menara Air?

“Ya Menara Air, itu sangat akademik sekali dan Kiai Asep menjadi sosok yang meruntuhkan citra Menara Gading menjadi Menara Air,” tandasnya.

Terlebih perjalanan dan kiprah Kiai Asep yang luar biasa. Pengasuh Ponpes Amantul Ummah tersebut, kata Pro Mas’ud, adalah orang biasa yang sejak kelas dua SMA ditinggal orang tuanya.

“Beliau pekerja keras, beliau orang yang bercita-cita tinggi, yang tidak takut gagal,” katanya.

Kiai Asep disebutnya punya konsepsi pendidikan karakter yang paripurna, dengan pendidikan Islam di pesantren yang sangat modern di dalam melio perdesaan yang luas.

“Masyarakat Jatim, saya kira bersyukur ada beliau, karena beliau bisa menata sistem pendidikan pesantren modern yang bisa menembus batas dunia,” katanya. Zal

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry