JAKARTA | duta.co – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mendeklarasikan pembentukan Ikatan Alumni Beasiswa BAZNAS (IABB), di Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/8). Menurut Direktur Koordinasi Pendistribusian, Pendayagunaan, Renbang dan Diklat Zakat Nasional, M. Nasir Tajang, deklarasi dan pembentukan IABB ini sebagai wadah dan organisasi silaturahim untuk mempersatukan alumni penerima beasiswa BAZNAS.

“Organisasi alumni ini diinisiasi oleh para alumni penerima beasiswa BAZNAS yang telah menyelesaikan proses akademik di sejumlah perguruan tinggi ternama di Indonesia,” ujarnya.

Nasir menjelaskan, alumni penerima beasiswa BAZNAS berasal dari program Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) dan Kaderisasi Seribu Ulama (KSU).

“Total alumni peserta beasiswa BAZNAS yang menginisiasi Ikatan Alumni Beasiswa BAZNAS sebanyak 73 orang, 39 orang berasal dari program SKSS dan 34 orang berasal dari program KSU yang berasal dari 16 Perguruan tinggi di seluruh Indonesia, ” tuturnya.

Ia merinci seperti Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Surabaya, Perguruan Tinggi Ilmu Al Qurán, Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Ibnu Khaldun, Universitas Islam Negeri Jakarta, Universitas Islam Negeri Malang, Universitas Islam Negeri Yogyakarta, Universitas Airlangga, Universitas Islam Bandung, Universitas Azzahra, Universitas Padjajaran, UNU Surakarta, dan Universitas Terbuka.

Sedangkan tujuan dibentuk IABB ini, antara lain untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas alumni beasiswa BAZNAS, membantu BAZNAS dalam membina penerima beasiswa, dan berkontribusi dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap zakat.

“Hingga saat ini BAZNAS telah meluluskan ratusan penerima beasiswa. Dengan dibentuknya Ikatan Alumni Beasiswa BAZNAS diharapkan para alumni dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh mereka untuk mengabdi kepada umat, bangsa dan negara, “harapnya.

Sebagaimana diberitakan dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-72, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggelar Festival Zakat dan BAZNAS Award 2017. Kampanye akbar bertajuk “Zakat Untuk Indonesia” ini melibatkan seribuan lebih pegiat zakat yang terdiri atas BAZNAS pusat yang menaungi 594 Unit Pengumpul Zakat (UPZ), 34 BAZNAS provinsi, 514 BAZNAS kabupaten/kota, dan 46 lembaga amil zakat (LAZ).

“Ini adalah kampanye akbar mengawal kebangkitan zakat, agar masyarakat semakin menyadari kewajiban menunaikan Rukun Islam ketiga melalui lembaga-lembaga resmi,” Kata Wakil Ketua BAZNAS, Dr. Zainulbahar Noor.

Acara tersebut digelar selama 3 hari berturut-turut pada tanggal 23, 24, 25 Agustus 2017 di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat. “Sejak Jumat lalu, penyebaran informasi, surat undangan serta pemberitahuan telah kami sebar melalui media sosial, email, pos, dan sebagainya. Dan hari ini kami umumkan melalu konferensi pers ke media,” kata salah satu pendiri dan dirut pertama Bank Muamalat ini.

Menurutnya, kegiatan besar yang mengundang banyak instansi zakat ini, adalah yang pertama di Indonesia. “Kita berharap potensi zakat yang mencapai 90 triliun rupiah ini bisa terhimpun melalui sinergi para pegiat zakat dari pusat sampai daerah,” kata dia.

Apalagi, Zainul yang mantan bankir Citi Bank ini menjelaskan, Presiden Jokowi memiliki kepedulian yang besar terhadap upaya pengentasan kemiskinan, salah satunya melalui instrumen zakat. “Beliau langsung memberikan contoh dengan membayarkan zakat di Istana bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan mengajak serta para menteri dan pejabat eselon satu dan dua serta para pengusaha,” ucap mantan Dubes RI untuk Yordania sekaligus Irak ini.

Sementara Ketua Panitia Festival Zakat dan BAZNAS Award 2017, Jaja Jaelani, menambahkan, puncak acara akan dilangsungkan pada Malam Penganugerahan BAZNAS Award 2017, Jumat, 25 Agustus 2017.

Sekretaris BAZNAS ini menyebutkan, selain lomba kreasi board game zakat, lomba pidato zakat, lomba jingle dan mars zakat, lomba vlogging, dan wisuda peraih beasiswa BAZNAS pihaknya juga mengadakan BAZNAS Award 2017.

“Kami menyiapkan 25 penghargaan untuk 3 juara level BAZNAS provinsi terbaik, 3 untuk BAZNAS kabupaten/kota, 3 LAZ nasional, 3 LAZ provinsi /kabupaten/kota, 5 kepala daerah,” kata Jaja. Dia menambahkan, BAZNAS Award 2017 juga memberikan penghargaan untuk 5 media peduli zakat, dan 3 penulis buku perzakatan.

Dia menjelaskan, edukasi zakat menjadi bagian penting dalam upaya sosialisasi sekaligus meningkatkan pemahaman dan kesadaran untuk berzakat sejak dini. Namun sayang, edukasi zakat masih minim dan monoton. Minimnya alat peraga edukasi zakat menyebabkan kurang masifnya gerakan berzakat hingga kalangan anak-anak.

“Dasar inilah yang mendorong BAZNAS menggelar lomba pembuatan boardgame. “BAZNAS mengajak masyarakat untuk berinovasi agar kesadaran tentang zakat mulai bangkit sejak anak-anak hingga dewasa,” tutur Jaja.

Sementara itu, imbuh dia, jingle dan mars zakat bertujuan untuk membakar semangat juang kebangkitan zakat di seluruh Nusantara. “Bersama dengan salah satu musisi dan komposer kebanggaan Indonesia, BAZNAS mencari kontestan yang mampu meniupkan spirit kebangkitan zakat melalui lirik dan nada.

Jingle dan mars ini dilombakan untuk memperoleh hasil karya terbaik untuk dikukuhkan menjadi salah satu ikon kelembagaan yang membanggakan. (hud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry