Nanik Handayani, S.Kep,Ns, M.Kes – Dosen S1 Kebidanan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan

ANGKA Kematian Ibu (AKI) merupakan angka kematian seorang ibu pada masa kehamilan, bersalin dan masa nifas. Tingginya angka kematian ibu (AKI) harus menjadi perhatian khusus terutama pada ibu hamil.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh ibu hamil yaitu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Pemeriksaan kehamilan atau Ante Natal Care (ANC) yaitu perawatan kehamilan untuk memberikan pemeliharaan dan pengawasan yang dapat mendeteksi secara dini tanda-tanda bahaya kehamilan, komplikasi dan pencegahannya.

Program perawatan kehamilan ini berlangsung secara berkelanjutan dari masa kehamilan hingga nifas, mencakup screening, edukasi, deteksi dini, pengobatan, pencegahan, dan rehabilitasi dengan memanfaatkan buku KIA.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Kehamilan yang memiliki faktor resiko yang dapat meningkatkan bahaya atau komplikasi selama masa kehamilan sehingga perlu dilakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Tujuan utama dari pemeriksaan kehamilan atau Ante Natal Care (ANC) adalah untuk menjaga agar kehamilan tetap sehat dan  untuk mengevaluasi kondisi ibu hamil.

Pemeriksaan kehamilan ini juga penting untuk memantau tumbuh kembang janin dan mendeteksi sedini mungkin kelainan atau gangguan kesehatan, baik pada janin maupun ibu hamil.

Faktor Kehamilan Risiko Tinggi

  1. Usia ibu (35 Tahun)
  2. Paritas (Jumlah kehamilan >4 kali)
  3. Riwayat kesehatan ibu (BB, TB, LiLa)
  4. Riwayat penyakit penyerta (Anemia, TB, Malaria, Infeksi Hepatitis, Diabetes Melitus, penyakit jantung, hipertensi,)
  5. Riwayat kehamilan sebelumnya (pre-eklampsia/eklamsia, kehamilan sebelumnya, adanya riwayat keguguran, premature, lahir mati, perdarahan antepartum, kehamilan dengan kelainan letak)
  6. Riwayat persalinan sebelumnya (persalinan lama, ekstraksi vakum/forsep, operasi caesar)
  7. Jarak kehamilan dengan anak terkecil < 2 tahun
  8. Kehamilan kembar (> 1 bayi)
  9. Kelainan obstetrik dan kelainan genetik (Gangguan plasenta, tali pusar, komplikasi persalinan)
  10. Tingkat Pengetahuan yang kurang
  11. Status gizi jelek
  12. Sosial Ekonomi kurang

Bahaya Kehamlan Risiko Tinggi :

  1. Bayi lahir belum cukup bulan (premature)
  2. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR)
  3. Keguguran
  4. Persalinan tidak lancar dan lama
  5. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan
  6. Janin meninggal didalam rahim
  7. Keracunan Kehamilan/Kejang-kejang
  8. Kecemasan dan ketakutan

 Tanda Kehamiilan Risiko Tinggi :

  1. Mengalami perdarahan
  2. Air ketuban pecah sebelum waktunya
  3. Gerakan janin berkurang atau tidak bergerak
  4. Ibu mengalami demam tinggi
  5. Muntah dan tidak mau makan
  6. Bengkak kaki tangan dan wajah
  7. Sakit kepala disertai kejang

Cara Mencegah Kehamilan Risiko Tinggi :

Cara melakukan deteksi dini resiko tinggi kehamilan dengan kunjungan antenatal care ke pelayanan kesehatan minimal 6 kali 2 kali pada trimester 1 (1-13 Minggu), 1 kali pada trimester 2 (14-26 Minggu), dan 3 kali pada Trimester 3 (27-40 Minggu) dengan minimal 2 kali diperiksa oleh dokter, 1x saat kunjungan trimester 1 dan 1x saat kunjungan trimester 3.

Upaya untuk meningkatkan kunjungan ibu hamil dapat dilakukan  melalui Prenatal Class agar ibu hamil memiliki Self Efficacy selama kehamilannya. Prenatal Class merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu mengenai kehamilan dan perawatan kehamilan.

Pelaksanaan Prenatal Class disamping untuk mengetahui peningkatan pengetahuan pentingnya deteksi dini resiko tinggi kehamilan dapat juga bermanfaat dalam hal persiapan baik secara fisik maupun psikologis ibu dalam menghadapi persalinan. Dengan mengikuti Prenatal Class maka ibu hamil akan lebih meningkat  self efficacy sehingga lebih siap dalam menghadapi proses persalinan sampai selesai masa persalinan. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry