SURABAYA | duta.co – Agar bisa kuat dan tahan lapar saat mengotak atik mesin mobil, Faisal Hardian (33), warga Jalan Kenjeran 4C, Simokerto, Surabaya ini memilih cara untuk mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu (SS). Namun, prilakunya yang salah itu membuat Faisal harus berurusan dengan polisi.
Kapolsek Pakal, Komisaris Polisi (Kompol) I Gede Suartika mengatakan, Faisal berhasil diringkus pada Senin (3/4) sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu Faisal hendak pulang dari mengambil barang haram, yang didapatnya dari seseorang yang kerap disapa Gendut, yang kini masih buron.
“Berbekal informasi dari masyrakat, kami berhasil mengamankan pelaku, yang saat itu melintas di Jalan Kapasari,” ucap Kompol Gede, Selasa (4/4).
Satu poket SS berukuran 1,2 gram berhasil diamankan oleh polisi dari tangan pelaku. Dia saat itu menyembunyikan barang haram tersebut di saku jaket sebelah kirinya.
Tak banyak komentar, pelaku langsung dikeler menuju ke Mapolsek Pakal untuk dimintai keterangan kebih lanjut. Dihadapan penyidik, bapak dua anak ini mengaku kerap mengkonsumsi SS selepas bekerja di bengkel mobil yang terletak di Jalan Kenjeran. “Saat nyabu memang tidak ada rasanya, cuman biar kuat dan kenyang saja, jadi bisa fokus saat bekerja,” ujar Faisal.
Saat diselidiki lebih dalam oleh polisi, Faisal juga mengaku kerap mengedarkan SS ketika ada titipan atau pesanan dari temanya. “Misal dititipi barang dari Gendut, saya ambil sedikit, sisanya saya antarkan ke orangnya,” ucapnya.
Pelaku juga mengatakan, Gendut mendapatkan brang haram tersebut di Jalan Kunti Sidotopo, Surabaya. Pelaku juga kerap mengkonsumsi barang haram ini bersama temanya, inisial RUB yang kini juga masih buron. “Per poketnya saya beli, Rp 300 ribu,” ungkapnya.
Kini, mekanik mobil ini harus mendekam dibalik sel tahanan Polsek Pakal. Pelaku juga nakan djerat dengan Pasal 112 ayat (1) dan 114 ayat (1) UU No. 35/2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman minimal lima tahun penjara. tom/gal
