MALANG | duta.co – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar Seminar sehari mengupas PSAK 71. Menghadirkan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Sugiarto Kasmuri yang membedah Instrumen Keuangan dan Keterbukaan Pengelolaan Keuangan.

Menurut Dekan FEB Unisma Nur Diana SE MSi, bahwa PSAK 71 sebagai pengganti dari PSAK 55 tentang instrument keuangan yang disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI). Ini merupakan standar yang banyak menimbulkan polemik dalam implementasinya di berbagai perusahaan.

“Point penting yang menjadi masalah dalam standar ini adalah mengupas klasifikasi aset keuangan dan pencadangan atas penurunan nilai aset keuangan yang berupa piutang, pinjaman, atau kredit,” ungkap Diana.

Dekan yang dikenal inovatif dan getol menggelar acara keilmuan ini kemudian menambahkan, menurutnya standar yang mengacu pada International Financial Reporting Standard (IFRS) 9 telah mengubah secara mendasar metode penghitungan dan penyediaan cadangan untuk kerugian akibat pinjaman yang tak tertagih.

Sementara itu Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri dalam paparannya di hadapan mahasiswa Akuntansi FEB Unisma mengatakan bahwa PSAK 71 memandatkan korporasi menyediakan pencadangan sejak awal periode kredit.

Kini, dasar pencadangan adalah ekspektasi kerugian kredit (Expected Credit Loss) yang didasarkan berbagai faktor, termasuk di dalamnya proyeksi ekonomi di masa mendatang.

Lebih lanjut Sugiarto menekankan bahwa pihaknya sebagai regulator di sektor perbankan merasa perlu menjembatani hal ini dengan mengeluarkan Buku Panduan Akuntansi Perbankan bagi Bank Umum Konvensional. Menurutnya sector Perbankan adalah industri yang terimbas dengan adanya implementasi PSAK 71.

“Adanya Panduan Akuntansi Perbankan dapat meningkatkan kelengkapan, kewajaran, keakuratan, dan kejelasan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bank sehingga informasi yang disajikan dapat lebih dipahami dan dipercaya oleh masyarakat,” urai Kasmuri.

Kepala OJK ini lantas menyatakan, pemahaman dan kepercayaan masyarakat yang baik terhadap informasi yang disampaikan oleh bank, akan semakin menumbuhkan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan secara keseluruhan.

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry