Situasi keadaan pendagang seragam sekolah di area Pasar Gede Kabupaten Ngawi. (mifta/duta.co)

NGAWI | duta.co – Pedagang kain seragam sekolah di Pasar Gede Kabupaten Ngawi “Ngaplo” (Gigit Jari) akibat sepi pembeli disaat momen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tahun ajaran baru 2023/2024.

Seperti yang dikatakan Suwarsi (57), salah satu pedagang kain seragam sekolah dipasar tersebut mengatakan, sepi pembeli meski tahun ajaran baru, sebagai dampak dari sekolah yang menjual kain seragam.

“Sekarang kain seragam anak sekolah belinya di sekolah karena disediakan melalui koperasi, jadi belinya orang tua siswa ya di sekolah,” kata Warsih, Kamis, (27/7/2023)

Keadaan tersebut dialami Warsih tidak hanya di 2023. Namun, berlangsung di tahun-tahun sebelumnya, sehingga penghasilan dari usahanya ikut turun drastis. Bahkan, tokonya sering tutup akibat sepinya pembeli.

“Yang laku bukan kain seragam anak sekolah namun, kain lainnya. Satu minggu kadang dapat uang Rp50 ribu, kadang tidak sama sekali,” ucap Warsih dengan tatapan kedua matanya berkaca-kaca.

Dalam hal ini, Warsih berharap kepada pemerintah daerah dan pihak sekolah agar mau berbagi sedikit rezeki untuk pedagang kain seragam anak sekolah ditoko pasar yang menyediakannya, disaat PPDB tahun ajaran baru.

Senada yang dikatakan Rahma (30), juga pedagang kain seragam sekolah di Pasar Gede Ngawi, mengatakan, untuk seragam sekolah sepi pembeli, hanya 1-2 orang saja yang membeli untuk kekurangan dari jatah ukuran.

“Ada yang membeli seragam sekolah cuman untuk kekurangan ukuran jatah dari sekolah. Selain itu, tidak ada,” kata Rahma menambahkan.mif

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry