Menristekdikti menyerahkan tablet secara simbolis kepada beberapa mahasiswa kedokteran Unusa. DUTA/ridhoi

SURABAYA l duta.co – Menristekdikti Mohammad Nasir memuji Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Karena progresnya yang sangat luar biasa dalam waktu empat tahun sejak pertama kali berubah nama dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Stikes Yarsis).

“Unusa sudah akreditasi B untuk lembaga dan mahasiswa sudah mencapai 4 ribu orang,” ujarnya di hadapan 1.100 mahasiswa baru di Dyandra Convention Center, Senin (4/9).

Mantan Rektor Universitas Diponegoro Semarang ini mengakui semangat Unusa untuk meningkatkan akreditasi perlu dicontoh kampus-kampus lain. Tidak mengherankan, Nasir yakin Unusa ketika berusia sepuluh tahun sudah bisa mengantongi akreditasi A untuk lembaga. “Saya yakin Unusa bisa. Yang penting jangan sampai terjadi konflik antara rektorat dan yayasan. Karena kalau sudah terjadi konflik, maka akan hancur semuanya,” jelasnya.

Untuk bisa mencapai titik akreditasi itu, memang harus meningkatkan hubungan dan kerjasama yang baik antara semua pihak. Rektor Unusa, Achmad Jazidie, juga menerima tantangan Menristekdikti untuk mencapai akreditasi A untuk lembaga ketika usia Unusa 10 tahun.

“Itu berarti enam tahun lalu. Namun kami target lima tahun lagi, kami sudah bisa mengantongi akreditasi A. Kita siap,” tandasnya.

Diakui Jazidie, Unusa bisa mencapai akreditasi B lembaga dalam waktu empat tahun tidak lebih karena semangat semua pihak untuk meningkatkan mutu pendidikan. “Bukan berarti Unusa sudah tidak lagi memiliki program studi (prodi) yang masih akreditasi minimal. Prodi baru kami masih banyak yang minimal. Tapi kami semangat untuk melakukan reakreditasi lembaga. Ini yang mungkin bisa ditiru kampus lain. Tidak masalah masih memiliki prodi dengan akreditasi minimal. Yang penting kita memiliki keunggulan lain yang bisa ditonjolkan,” tandasnya. end

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry