Berda Asmara, S.Pd.,M.Pd.- Dosen PG-PAUD, FKIP

PENDIDIKAN anak usia dini (PAUD) merupakan tahapan awal dalam proses pembelajaran dan perkembangan anak. Pendidikan pada anak usia dini tidak hanya mempersiapkan anak untuk belajar di sekolah, tetapi juga mempersiapkan anak untuk kehidupan sosial dan emosional.

Karena itu, pilihan metode pembelajaran menjadi penting dalam pengembangan anak. Salah satu metode pembelajaran yang saat ini sedang berkembang adalah konsep play-based learning.

Play-Based Learning merupakan konsep pembelajaran yang memanfaatkan aktivitas bermain sebagai sarana pembelajaran bagi anak-anak.

Konsep ini menganggap bahwa bermain adalah cara alami bagi anak-anak untuk belajar dan mengeksplorasi dunia di sekitar mereka. Oleh karena itu, PAUD yang mengadopsi konsep Play-Based Learning akan memfasilitasi anak-anak untuk bermain sambil belajar.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Ada beberapa alasan mengapa Play-Based Learning bisa menjadi konsep yang efektif dalam PAUD. Pertama-tama, bermain adalah cara alami bagi anak-anak untuk belajar.

Saat bermain, anak-anak tidak hanya belajar tentang keterampilan motorik, tetapi juga tentang cara berinteraksi dengan orang lain dan mengatasi masalah. Keterampilan ini sangat penting bagi perkembangan anak di kemudian hari.

Kedua, Play-Based Learning memungkinkan anak-anak untuk belajar dalam lingkungan yang aman dan nyaman. Anak-anak tidak merasa tertekan dan terpaksa belajar seperti yang terjadi pada pembelajaran konvensional.

Sebaliknya, mereka merasa senang dan merasa bahwa mereka sedang bermain, yang dapat meningkatkan motivasi dan minat mereka dalam belajar.

Ketiga, Play-Based Learning membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial. Ketika anak-anak bermain, mereka berinteraksi dengan orang lain, yang membantu mereka belajar bagaimana berbicara dan bekerja sama dengan orang lain.

Keterampilan sosial ini sangat penting bagi anak-anak di kemudian hari saat mereka memasuki sekolah dan berinteraksi dengan teman sebaya.

Namun, Play-Based Learning bukan hanya tentang memberikan anak-anak mainan dan berharap mereka akan belajar secara otomatis.

PAUD yang menerapkan konsep ini harus memastikan bahwa aktivitas bermain yang diberikan memang benar-benar relevan dan bermanfaat untuk anak-anak.

Selain itu, peran guru atau pengajar sangat penting dalam memfasilitasi kegiatan bermain yang terstruktur dan mengarahkan anak-anak untuk memperoleh pengalaman pembelajaran yang optimal.

Dalam Play-Based Learning, pengajaran dilakukan melalui aktivitas yang melibatkan interaksi sosial dan pengalaman langsung. Misalnya, dalam pembelajaran matematika, anak-anak dapat belajar tentang konsep bilangan melalui pengenalan bentuk dan ukuran, menghitung jumlah benda yang berbeda, atau menghitung jumlah benda yang disediakan oleh pengajar. Dalam pembelajaran bahasa, anak-anak dapat mempelajari kosakata baru melalui bernyanyi, bercerita, atau bermain peran.

PAUD yang menerapkan konsep Play-Based Learning harus memperhatikan beberapa hal agar kegiatan bermain yang dilakukan benar-benar efektif dalam membantu anak-anak belajar. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

Pertama, Menyiapkan lingkungan yang mendukung kegiatan bermain anak-anak Lingkungan bermain harus disesuaikan dengan usia dan perkembangan anak-anak. Hal ini meliputi pemilihan mainan yang sesuai, penyediaan ruang yang cukup untuk bergerak, serta penempatan mainan yang mudah dijangkau oleh anak-anak.

Kedua, Memilih jenis kegiatan bermain yang sesuai dengan tujuan pembelajaran Kegiatan bermain harus dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Misalnya, jika tujuannya adalah untuk mengembangkan keterampilan sosial anak-anak, kegiatan yang melibatkan interaksi sosial seperti permainan kelompok harus dipilih.

Ketiga, Memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengeksplorasi dan berkreasi Dalam kegiatan bermain, anak-anak harus diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi dan berkreasi. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan kreativitas dan imajinasi mereka.

Keempat, Mendorong anak-anak untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan bermain Anak-anak harus didorong untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan bermain. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan keterampilan motorik dan kognitif mereka.

Kelima, Memberikan umpan balik positif Setiap kali anak-anak berhasil melakukan sesuatu dalam kegiatan bermain, mereka harus diberikan umpan balik positif. Hal ini akan membantu mereka merasa senang dan termotivasi untuk terus belajar.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, kegiatan Play-Based Learning dapat menjadi efektif dalam membantu anak-anak belajar dengan cara yang menyenangkan dan alami. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry