GRESIK| duta.co – Pelaksanaan pembatasan social berskala besar (PSBB) di GresikĀ dinilai
Bupati Gresik Sambari Halim jumlah personel yang masih kurang sehingga kurang optimal. Ditambah lagi, di setiap area check point juga masih tampak sejumlah kendaraan yang lolos dari pemeriksaan.
Untuk itu, dia meminta agar petugas di tiap titik check point lebih di optimalkan lagi dengan penambahan jumlah personel. Sehingga pemeriksaan dapat dilakukan secara menyeluruh.
“Di check point kita belum maksimal. Kami minta agar petugas jaga dapat ditambah agar dapat terlaksana secara optimal. Bersama Pak Kapolres dan Pak Dandim akan kita pantau terus. Mudah-mudahan dengan diperketat dapat berhasil,” kata dia dalamĀ evaluasi PSBB yangĀ dihadiri oleh unsur Forkopimda, Senin (11/05),
Yang tak kalah penting saat ini, sambung Bupati, adalah peran para satgas covid-19 di tingkat desa. Kepala Desa bersama BPD didampingi Babinsa dan Bhabinkamtibmas harus bekerja ekstra untuk memonitor kondisi yang ada di wilayahnya masing-masing.
“Pengawasan di tingkat desa harus diperkuat dan satgas Kabupaten juga harus ikut mengawasi,” ujarnya.
Dengan begitu, ia optimis bahwa permasalahan virus covid-19 dapat di tekan penyebarannya. Bahkan dapat segera terhenti penyebarannya. Apalagi jika didapati ada warganya yang terindikasi rentan, maka harus dilakukan karantina dan harus benar-benar diawasi.
“Para kepala desa harus lebih aktif lagi. Sebab yang tak kalah penting adalah pengawasan di tingkat paling bawah, yakni di tingkat desa,” katanya.
Dirinya mengungkapkan, sejak dilakukan launching PSBB pihaknya mengaku telah melakukan berbagai upaya termasuk sosialisasi secara masif hingga ke tingkat paling bawah. Dengan upaya tersebut diharap masyarakat mulai paham bahkan terlihat antusias mengikuti aturan PSBB. SedangkanĀ PSBB diperpanjang hingga tanggal 25 Mei mendatang. pii